Picetures of The Week

Setahun Bermimpi

Setahun Bermimpi

Make a dream together - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Evon baca puisi Khalil Gibran - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Nicko Manuhua persembahkan lagu "Mama" untuk Setahun Gunung Mimpi

Setahun bermimpi

Kado Ulang Tahun untuk Anak-Anak Gunung Mimpi

Sunday, July 31, 2011

#BerSamPlas 9: Menari dengan Baju Baru

#BerSamPlas 9
Sekitar pukul 2 siang, Om Jacky, Tante Lusye, dan Chika tiba di tempat belajar kami di Gunung Mimpi. Hanya ada beberapa orang kawan dan kakak. Kami pun bercerita sambil menunggu kawan-kawan yang lain untuk pergi #BerSamPlas. Selang beberapa menit kemudian Kak Dea menyusul. Novren dan Kelvin pergi menjemput Kak Dea di jalan raya. 

Hari ini untuk kesembilan kalinya kami akan berjalan memungut sampah plastik dan membuangnya di tempat pembuangan sampah dan ternyata Om Jacky, Tante Lusye, Kak Dea, dan Chika tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa baju untuk kami. Baju ini dikirim oleh Kak Sasha di Jakarta. Bajunya berwarna hijau dan bertuliskan Gunung Mimpi. Bajunya bagus sekali. Jadilah hari ini, hari yang istimewa. Kami akan berjalan memungut sampah dengan baju baru.

Sambil menunggu hujan reda, kami bercerita banyak. Om Jacky menceritakan kepada kami tentang bencana tanah longsor yang terjadi di salah satu daerah di Pulau Ambon yang menelan korban jiwa. Kami semua turut berduka untuk kejadian ini. Saat hujan mulai reda kami mulai melangkah menuruni gunung ini untuk #BerSamPlas. 

Sunday, July 24, 2011

Bersih Sampah Plastik 8: Tetap Semangat!

Sore ini, Minggu 24 Juli 2011, kami agak terlambat turun gunung. Sekitar jam setengah 4 kami baru mulai bergegas. Seperti biasa kami berkumpul untuk berdoa sambil menanti kawan-kawan yang lain. Setelah semua sudah datang, Novren berdoa bagi kegiatan kami hari ini. Usai berdoa kami mulai berjalan untuk memungut sampah plastik.

Saat tiba di jalan raya, banyak kakak yang sudah menunggu kami untuk bersama-sama #BerSamPlas. Kak Abe, Kak Maryo, Kak Stanley, Kak Noel, dan ada dua orang kakak yang baru bergabung hari ini, Kak Imel dan Kak Ria. Kami lalu bergabung bersama mereka dan mulai memungut sampah. Hari ini kami kekurangan kantong plastik dan karena itu Kak Wirol harus pergi membelinya. Kami berjalan terus sambil memenuhi kantong plastik dengan sampah plastik. 

Saturday, July 23, 2011

Gunung Mimpi: One Child, One Tree

Entah apa nama gunung yang terletak di sebelah tempat tinggal kami ini. Tapi, sudahlah! Ini tidak harus membuat cerita hebat hari kemarin tidak tertulis. Ke gunung itulah kami akan pergi dan menanam pohon sebagai wujud cinta dan kepedulian kami kepada Bumi.

Pukul 03.00 sore kami sudah berkumpul selepas pulang dari sekolah dan beristirahat sebentar seusai makan siang. Kami berkumpul untuk merayakan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2011. Di halaman rumah itu sudah ada banyak kawan-kawan yang sibuk mempersiapkan anakan pohon untuk ditanam sebentar. Ada juga yang berlarian dan bermain dengan gembira.

Saturday, July 16, 2011

Nyanyian di Pagi Hari

oleh Nicko Manuhua*
# *Siswa SMA Negeri 6 Ambon pecinta musik #

Di pagi itu kusingkap pintu jendela
Alam ria ceria menyambutku
Melati putih bertabur embun pagi
Sejuk nian cuaca

Oh, indahnya!
Maya pada bersoraklah,
nyanyikan kidung sentosa
Sambutlah sinar mentari pagi yang menyinari dunia

Kicau riang pipit kecil dan sepoi bayu nyanyikan lagu damai, syalalalala...
Pagi cerah telah datang teduhkan manusia
Doa damailah umat di dunia
Puji syukur pada sang kuasa

Bermain lalu Bermain Sambil Belajar

# Gunung Mimpi #

Sudah banyak orang yang dengan kesungguhan hati dan niat yang tulus datang dan mengajar di Gunung Mimpi. Banyak model perjumpaan yang tercipta antara anak-anak Gunung Mimpi dan semua orang yang datang. Mulai dari perjumpaan yang santai, serius, gembira, sukacita, dan sebagainya. Hari ini ada perjumpaan unik yang terjadi di Gunung Mimpi.
Sekitar pukul 1 siang, kakak-kakak mahasiswa dari FE Akuntansi 2010 – Universitas Pattimura tiba di rumah tempat kami belajar. Mereka tampak bersemangat, tetapi kami belum seberapa yang hadir di rumah ini. Akhirnya, kakak-kakak ini pun menunggu. Bersabar menyaksikan beberapa kawan yang masih bermain dan belum mau belajar. Kesabaran itu pun berbuah! Kawan-kawan yang sedang bermain diajak oleh kakak-kakak untuk bermain di dalam rumah. Siang ini, rumah tempat kami belajar serentak berubah jadi ramai. Permainan diselingi pertanyaan-pertanyaan tentang perkalian, penjumlahan, dan pembagian pun meramaikan perjumpaan kami dengan kakak-kakak yang datang hari ini. Kami diberi satu buah buku dan pensil jika berhasil menjawab pertanyaan kakak-kakak.

Thursday, July 14, 2011

"One House, One Tree"

- Proposal dan Tantangan kepada Publik -
  oleh weslly johannes*

Saya baru saja membaca sedikit tentang Kewang, secara khusus fungsinya dalam struktur adat. Kewang adalah lembaga adat yang berfungsi sebagai pengelola sumber daya alam dan ekonomi sekaligus bertugas mengawasinya.

Saya tidak hendak menjustifikasi bahwa Kewang pada semua negeri di Maluku, khususnya bagian Tengah, telah tidak berfungsi secara baik. Namun dengan belajar dari dinamika sosial masyarakat di kota dan pulau Ambon ditambah lagi dengan kenyataan kerusakan lingkungan akhir-akhir ini (sampah, longsor, banjir, dll), maka saya berkesimpulan sementara bahwa Lembaga Kewang yang sejatinya adalah bagian dari struktur pemerintahan semua negeri-negeri adat di Pulau Ambon belakangan ini tidak berfungsi secara baik. Tentu ada banyak persoalan di balik ini, namun saya tidak akan membahasnya dalam tulisan pendek dan praktis ini. Saya hanya hendak menawarkan langkah praktis dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2011 nanti.

Wednesday, July 13, 2011

Belajar Empat Jam, Gembira!

# Axel, Novren, Kelvin, Edo, Fenix, dan Yoyon menyanyi lagu "My ABC" #
Sore ini kami belajar lagi. Sepanjang bulan Juli ini bersama kakak-kakak mahasiswa dari Fakultas Ekonomi-Akuntansi 2010 Universitas Pattimura. Kami belajar dari jam empat sampai jam delapan malam. Selama kurang lebih empat jam itu kami melakukan banyak aktivitas belajar. Mulai dari bermain, bernyanyi, belajar mengenal huruf, belajar ilmu pengetahuan alam, sampai dengan belajar mengetik di komputer.

Kakak-kakak yang mengajar kami hari ini datang sore hari sebab kami sudah mulai bersekolah di tahun ajaran yang baru saja dimulai. Mereka semua rela pulang malam dan menempuh jalan menurun yang licin demi berbagi pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Mulia sekali hati kakak-kakak ini. Ada Kak Ella, Kak Fanny, Kak Johny, Kak Willy, bahkan Kak Jeje dan Kak Vinca yang baru mengajar kami pada Sabtu kemarin pun turut datang hari ini. 

Sunday, July 10, 2011

BERSAMPLAS: Minggu, 10 Juli 2011

Cerita tentang Kagiatan BerSamPlas #6
Oleh William Nanlohy*

Saat kami mau pergi BERSAMPLAS, kami berkumpul dan berdoa di depan rumah tante Eta. Sebelum kami berdoa ada teman kami yang ingin bernyanyi yaitu Intan. Dia mau nyayi lagu “Udara Cerah”. Selesai bernyanyi, teman kami "Ona" yang meminpin kami dalam doa “Bapa Kami”. "Ona" ini sekarang sudah kelas 2 SD.

Selesai berdoa kami pun turun ke jalan memungut sampah yang ada , ada yang memungut sampah plastic dan ada juga yang memungut sampah botol , bersama teman2 kuliahya kakak Luken ikut juga serta memungut sampah. Ketika sedang berjalan memungut sampah tiba-tiba “Tante Titi” datang.
Setelah lama berjalan memungut sampah akhirnya sampai juga di pantai samping “Hotel Tirta”. Kami pun juga membersihkan pantai di samping Hotel Tirta. Selesai membersihkan pantai kami pun bermain dengan kakak Chika, kakak Sasha,dan kakak-kakak lainya. Ada yang bermain air dan ada juga yang bermain sama kakak-kakak lainnya. Setelah sudah mau pulang, kakak-kakak memberikan kami buku-buku dongeng, hati kami pun senang skali.
Setelah hari sudah mau gelap (malam) kami pun bergegas pulang dan sesampai di bawah tapalang kami pun beristirahat sebentar. Tante Titi membeli kami pisang coklat kami pun senang setelah itu kami berterima kasih kepada tante Titi karena sudah membeli kami piscok.
Setelah itu kami mulai pulang ke rumah masing masing tapi ada yang tidak hadir dalam BERSAMPLAS yaitu Delisqy, Pice, Koko, Jepo, dan Juan. Sekian dan terima kasih.
----
*William Nanlohy, siswa kelas 7 SMP Kristen Urimessing-Ambon. Seorang Pencinta lingkungan. Anggota Komunitas Belajar Gunung Mimpi.

#BerSamPlas bersama Kakak-Kakak yang Hebat

Cerita tentang #BerSamPlas hari ini kami mulai beberapa menit sebelum kami turun gunung. Seperti minggu kemarin dan sebelumnya, kami pun berkumpul untuk berdoa bersama di halaman rumah Evon dan Intan. Kali ini sebelum berdoa, Intan menyanyikan satu lagu bagus. Berikut penggalan lirik lagu itu:
Sedari kecil dibiasakan,
lingkungan bersih jadi budaya
Jagalah kesehatan, budaya bangsa
Begitulah bagian akhir dari lagu itu. Lagu yang berpesan kepada semua orang untuk menjadikan kebersihan dan kesehatan sebagai budaya. Sore ini kami pun turun dalam semangat dan membawa pesan itu bagi semua orang. Pesan yang kami sampaikan bukan dengan kata-kata tetapi dengan tindakan memungut, mengumpulkan, lalu membuang sampah plastik pada tempat pembuangan sampah.

Saturday, July 9, 2011

Andai Semua Guru seperti Kakak

Sejak pagi kami diberi sinar matahari yang cukup dan cuaca yang cerah hingga kira-kira pukul 4 sore tadi. Kebetulan sekali, hari ini kakak-kakak mahasiswa Fakultas Ekonomi, Akuntansi 2010 - Universitas Pattimura naik ke Gunung Mimpi dengan tujuan mulia, belajar dan mengajar bersama kami.

Pukul 9 pagi, kami sudah berkumpul di rumah belajar. Memang tidak semua kawan-kawan yang berkumpul. Maklumlah, sekarang masih libur dan halaman rumah salah seorang kawan kami masih ramai karena beberapa kawan sedang bermain kelereng di sana. Kami yang sudah bersiap-siap di rumah belajar, menanti kakak-kakak yang akan datang dengan sedikit tidak sabar.

Friday, July 8, 2011

Beta Sayang Gunung Mimpi

Kelvin bercerita tentang Gunung Mimpi dan mengungkapkan perasaannya dalam puisi yang ia baca hari Rabu malam kemarin dalam Pentas Seni dan Sastra yang diselenggarakan oleh anak-anak Gunung Mimpi. Berikut puisinya: 

"Gunung Mimpi"

Beta Anak Gunung
Beta tinggal di atas
Dari atas gunung, laut yang sangat biru
Hutan sangat hijau

Gunung ini beta punya rumah
Rumah tinggi, dekat langit
Beta suka, beta senang
Beta sayang Gunung Mimpi

Thursday, July 7, 2011

Alam sebagai Surga

Puisi ini diciptakan oleh Tiara Uneputty dan dibacakan pada malam Pentas Seni dan Sastra yang bertemakan "Liburan yang Positif dan Kreatif". Tiara yang bersekolah di SD Inpres 42 Ambon ini baru saja naik ke kelas 5 dengan prestasi yang bagus.

Melalui puisi ini, Tiara mengajak semua orang untuk kembali mengingat betapa indahnya alam ini pada masa-masa yang lalu namun kini perlahan menjadi rusak karena ulah manusia yang tidak mempunyai akal budi. Tia, begitulah ia disapa teman-temannya, mengajak semua orang untuk sadar dan menjaga alam ini seperti menjaga diri sendiri. Berikut puisi Tiara yang berjudul "Alam yang Subur":

Kala Sore Cerah Berganti Hujan Malam

Tak banyak yang peduli saat sore cerah yang mengantar Om Jacky, Kak Sazha, dan Kak Dea tiba di Gunung Mimpi perlahan berganti hujan saat malam mulai datang. Kami sibuk mempersiapkan segala kebutuhan Pentas Seni dan Sastra beserta sekian banyak hal lain yang akan kami lakukan pada hari Rabu malam kemarin dan memang tidak mau memandang hujan sebagai masalah besar.

Sunday, July 3, 2011

BerSamPlas #5: Pantai Pasir Putih

# BerSamPlas 5 | @guNungMimpi #
Hari yang cerah! Gunung Mimpi bermandikan cahaya matahari. Setelah beberapa kali kami, anak-anak Gunung Mimpi, #BerSamPlas bersama hujan deras, kini kami diberi hari yang cerah untuk melaksanakan kewajiban sebagai anak-anak manusia. 

Namun, ada yang berbeda dari #BerSamPlas hari ini. Untuk beberapa alasan, kami mengubah rute perjalanan aktivitas #BerSamPlas hari ini. Kami tidak berjalan menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana sebab ada beberapa keluarga yang berduka dan kebetulan rumah keluarga-keluarga yang berduka itu berada di tepi jalan. Akhirnya, kami pun memilih untuk tidak menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana, melainkan menuju Pantai Pasir Putih yang berada tepat di kaki gunung ini, Gunung Mimpi.

Saturday, July 2, 2011

Tiga Canto Puisi Oleh Anak-Anak Gunung Mimpi di Ambon

# Di Bola Matamu aku melihat lautan biru #
Tiga Canto Puisi ini adalah  ciptaan kami, anak-anak Gunung Mimpi. Kami menciptakannya secara bersama-sama saat sedang belajar membaca dan menulis puisi bersama Om Rudi Fofid. Kami merambah dunia kata dari kedalaman mata sahabat kami yang duduk tepat di hadapan kami. Ungkapan-ungkapan yang muncul secara spontan ini diuntai  dan diberi judul oleh Om Rudi Fofid. Jadilah puisi seperti yang kawan-kawan dan kakak-kakak semua akan baca di bawah ini.

Friday, July 1, 2011

ReKrea+if (Remaja Kreatif)

*Refleksi khusus untuk Remaja 

Masa yang paling indah adalah masa remaja
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja

# @guNungMimpi Project #
Waktu terus berjalan dan betapa tidak, ia mengantarmu masuk dunia remaja. Dunia yang warna dasarnya adalah keceriaan dan mimpi. Mulai dari cita-cita, cinta, persahabatan, kegemaran, dan banyak mimpi lain yang membuat kamu merasakan betapa hidup ini sungguh sangat indah. Masa remaja adalah dunia di mana segalanya mulai berubah, entah berubah secara alami atau sengaja kamu ubah sesuai keinginanmu. Pilihan pakaian mulai dari model hingga warna, gaya bicara, pertemanan, dan sebagainya. Ini adalah contoh perubahan yang kamu alami karena pengaruh dari luar dan keinginan dari dalam diri. Pada saat yang sama ada perubahan yang tidak bisa kamu tolak. Inilah perubahan alami sesuatu kodratmu sebagai manusia yang masih muda. Kamu bertumbuh dan itu tidak bisa kamu tolak. Perhatikanlah tubuhmu dan kamu akan tahu bahwa segalanya berubah.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More