Picetures of The Week

Setahun Bermimpi

Setahun Bermimpi

Make a dream together - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Evon baca puisi Khalil Gibran - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Nicko Manuhua persembahkan lagu "Mama" untuk Setahun Gunung Mimpi

Setahun bermimpi

Kado Ulang Tahun untuk Anak-Anak Gunung Mimpi

Monday, February 18, 2013

Pantun-Pantun dari Gunung Mimpi



Naik-naik ke gunung kramat
Banyak longsor di kiri kanan
Biar hidup kadang seng slamat
Banyak orang tetap bertahan

Apalah merah di tanjung Allang
Ikan bulana bermain ombak
Apalah merah di pipi nona
Itulah tanda ciuman beta

Satu kapal dari pulau deli
Sarat muatan kuda piara
Beta ini anak Kayeli
Di lautan beta juara

Kartu as kartu simpati
Simpan akang di dalam lemari
Bukan beta jadi simpati
Tapi tagal ale beta kemari

Hari ini kutanam sereh
Esok dan lusa kutanam kangkung
Hari ini kita bercerai
Esok dan lusa kita berkumpul

Malam minggu ke lorong hantu
Banyak setan dan suster ngesot
Biar hidup seng ada yang bantu
Mari tetap meraih esok

Apalah putih di tanjung sial
Ikan bubara bermain ombak
Apalah putih di konde si dia
Ampas kelapa kusangka bunga

Jalan-jalan ke surabaya
Jangan lupa pake kabaya
Biar mati di makan buaya
Yang penting dapat Siti Nurbaya

Jalan-jalan ke gunung botak
Jangan lupa membawa karung
Kalo berbuat seng pake otak
Datang kemari katong bertarung


Satu malam beta bermimpi
Bertemu Thomas Matulessy
Beta ini anak gunung mimpi
Jiwa emas, semangat api


Selamat berpantun!
 
(Koleksi Edo Pauno, Kelvin Sahusiwa, dan Novren Ditubun)

Saturday, February 9, 2013

Mimpi Kecil

Mimpi yang terwujud hampir sama rasanya dengan berhasil mendaki gunung. Lega yang tak terkatakan. Kemarin, 8 Februari 2013, satu mimpi kecil kami wujudkan: 'rumah belajar.'
Sejak lama kami memimpikan punya tempat khusus untuk berkumpul, membaca buku, belajar bersama, suatu tempat untuk meletakkan buku-buku dengan layak. Sekarang kami lega dan semakin bersemangat.
Sejak pukul empat sore, kakak-kakak dari berbagai komunitas berdatangan satu persatu. Jalan menanjak munuju Gunung Mimpi berhasil mereka taklukkan sekali pun ada juga yang nyaris tersesat.
Kak Youlee dan Kak Indam menuju puncak Gunung Mimpi (foto: @djulie_ts)
Senja di Teluk Ambon hari itu sungguh menawan. Semua sudah berkumpul, orang tua kami juga tidak ketinggalan. Kami siap untuk memulai pesta kecil merayakan dan mensyukuri satu mimpi kecil yang terwujud.
Evon dan Given memandu acara. Kami diajak bernyanyi dan bernyanyi. "Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang," kemudian "Naik-naik ke Gunung Mimpi," yang diadaptasi dari lagu "Naik-naik ke Gunung Nona."
Laut dan sore (foto: @wslly)
Kepada kakak-kakak dan semua orang tua yang hadir, Given dan Evon menceritakan kerja keras dibalik terwujudnya mimpi kecil ini. Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu kami mewujudkan mimpi kecil ini.
Desember tahun kemarin kami diajak untuk merayakan natal bersama dengan Ikatan Wanita Bank Ambon (IWABA) di Aula Bank Indonesia, Ambon. Kami juga merayakan natal bersama-sama dengan kakak-kakak "Achiles 09" (Fakultas Kedokteran Unpatti) di Gedung Serbaguna Panti Werdha Ina Kaka, Passo. Mereka telah membantu kami untuk mewujudkan mimpi kecil ini. Oh, terima kasih untuk natal yang sungguh menyenangkan dan, tentu saja, kelinci paskah yang lucu.
Membangun (foto: @wslly)
 Kurang lebih satu bulan Bapa Boma Johannes meluangkan waktu dan segenap tenaganya untuk membangun rumah balajar kami ini hingga selesai. Beliau tidak meminta bayaran sepeser pun. Terima kasih banyak untuk semua orang tua yang turut membantu kami dalam banyak cara.
Tentu saja rak buku kami akan kosong tanpa buku-buku yang sudah beberapa kali dikirimkan oleh Taman Bacaan Anak Lebah. Pengetahuan yang tiada ternilai dalam buku-buku itu kini telah menemukan tempat yang layak. Terima kasih banyak untuk semua kebaikan ini. Salam hangat dari kami untuk Kak Vera Makki dan semua kakak, Pejuang Lebah Books. 
Rak buku baru (foto: Talsea)
Cerita Evon dan Given ditutup lagu "Laskar Pelangi" yang dinyanyikan oleh semua anak-anak Gunung Mimpi. Sukacita ini berlanjut dalam syukur yang dinyanyikan oleh Eby dan Angel. Sebuah lagu yang mengingatkan kami akan besar kasih dan setia Allah dan doa bersama semua orang yang hadir.
Siap-siap untuk menyanyi (foto: @IerNha_LTC)
Kakak Arie Rumihin juga bernyanyi dan menghibur kami semua. Senang sekali.

Melangkah memasuki "rumah belajar" kami pun menyanyikan "We shall Overcome," lagu setahun lalu diajarkan oleh Kakak Shuresj Tomaluweng. Brinet, Juliet, dan adik-adik kami yang masih kecil, merekalah yang membuka pintu dan yang pertama kali masuk ke dalam Rumah Belajar diikuti semua orang dan kami pun menandai momen istimewa itu dengan membaca buku bersama-sama.
Sore itu semua orang membaca buku. Ada banyak hal menarik yang ditemukan dan bersama-sama dibagikan.
"Dokter Zero, dia meciptakan sesuatu yang baru. Jadi, adik-adik juga bisa menciptakan hal yang baru," ucap kakak Dalenz, penyanyi reggae itu kepada kami.
"Buku yang saya baca berjudul English. Dari buku ini kita dapat belajar bahasa Inggris dan menambah kosakata," begitu kata Astria, kawan kami.
Baca buku yuuk! (foto: Talsea)
"Kezia dalam kelemahannya membuktikan bahwa dia mampu, maka adik-adik juga bisa jika berusaha," begitu kata kakak Lely sesudah membaca buku  berjudul Kezia: cahaya kecil dalam kegelapan.
Membaca buku berjudul Di Lautan, 'Opa' Rudi Fofid membagikan kesannya. "Gambar-gambar dalam buku ini memberi inspirasi. Teks-teksnya pendek sehingga bisa dibaca dengan cepat. Buku ini dibikin untuk anak-anak kota yang tinggal jauh dari laut. Buku kita adalah alam di sekitar kita."
Begitulah hari istimewa itu kami rayakan. Sesudah itu ada banyak sekali ada banyak obrolan ringan, sukun goreng, sambal, teh manis, kopi, dan kakak-kakak masih terus datang.

Kami sangka perayaan ini sudah berakhir, tetapi kakak Ronal datang dan bercerita tentang Mirah Mini. Kami mendengarkan cerita yang amat bagus, buku cerita yang juga disertai lukisan-lukisan bagus yang ditunjukkan kakak Theisar kepada kami. Oh iya, mereka memberikan buku-buku itu kepada kami. Sudah kami simpan di rak buku.
Terima kasih kepada Kakak Maestro untuk petikan gitar yang menemani kami bernyanyi. Terima kasih untuk semua yang sudah datang dan semua yang bersama dari jauh.  Mimpi memang bisa menjadi kenyataan!

Sunday, March 4, 2012

Setahun Bermimpi

"A man is not old until regrets take the place of dreams"

- John Barrymore


Sekalipun usia Komunitas Gunung Mimpi bertambah, tapi kami tidak akan pernah menjadi tua sebab kami selalu punya mimpi, dan mimpi itu lebih merupakan perjuangan tanpa akhir, satu proses panjang seumur dunia. Belajar, beraksi, dan berkreasi. Membangun diri, masyarakat, dan memelihara alam.

Setahun sudah kami jalani bersama-sama dalam berbagai aktivitas di Gunung Mimpi. Tahun lalu, tepatnya 3 Maret 2011 komunitas ini terbentuk. Sejak saat itu kami, para pelajar, di Gunung Mimpi selalu berkumpul dan belajar, berkreasi, juga melakukan aksi-aksi cinta kepada alam.

Gembira sekali rasanya, seperti ulang tahun sendiri. Kegembiraan itu kami ekspresikan dalam aksi-aksi yang bermanfaat bagi kami dan orang-orang sekitar kami. Aksi yang kami sebut dengan nama "Aksi Sore" itu semula bernama aksi pagi, namun karena waktu pagi kami harus ke sekolah maka dipindahkanlah aksi tersebut pada sore hari. 

Dalam aksi ini kami mendatangi setiap rumah di Gunung Mimpi dan menawarkan jasa untuk membersihkan halaman sekitar rumah agar bersih dan sehat. Aksi ini kami lakukan dua hari sebelum hari ulang tahun komunitas.

Sehari sebelumnya sudah kami lakukan berbagai persiapan untuk acara ulang tahun komunitas nanti. Ada kawan-kawan yang mempersiapkan spontanitas, ada yang menggubah lagu, dan ada pula yang berlatih baca puisi dan menyanyi.

Perayaan ulang tahun komunitas pun berlangsung dalam kesederhanaan dan kegembiraan. Dalam ibadah yang kami lakukan, Om Ade Uneputty mengajak kami bersyukur dan menyemangati kami untuk terus berusaha menggapai mimpi-mimpi kami. Kami juga tidak lupa mendoakan semua orang yang sudah membantu dalam berbagai macam cara, semua orang yang selalu memberi senyum, motivasi, dan semangat untuk bermimpi dan berani mewujudkannya.

Lagu-lagu dan puisi-puisi kami persembahkan dan sukacita kian bertambah-tambah. Delisqy, Piter, Jefry, dan Jansen menyanyikan lagu dalam langgam Ambon, Evon dan kakak Weslly membaca puisi, Delivia, William, dan Intan menyanyikan lagu yang secara khusus mereka adaptasikan untuk ulang tahun komunitas. 

Usai ibadah masih ada pembacaan puisi dari karya-karya yang sudah dipublikasi di blog ini. Sungguh hari yang bahagia dan memberi banyak semangat. Kegembiraan itulah yang membuat perayaan ini berlangsung sampai pukul tiga dini hari.

Terima kasih banyak untuk mama, papa, om, tante, dan kakak-kakak yang sudah datang dan bersyukur bersama kami di hari yang bahagia. Salam manis dan terima kasih untuk Kakak Benhard, kakak Arie, kakak Temy, kakak Noel, kakak Ronny, dan kakak Ino yang membantu mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung lancarnya perayaan ulang tahun komunitas Gunung Mimpi. Semoga mimpi-mimpi  kakak sekalian tercapai.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More