Picetures of The Week

Setahun Bermimpi

Setahun Bermimpi

Make a dream together - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Evon baca puisi Khalil Gibran - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Nicko Manuhua persembahkan lagu "Mama" untuk Setahun Gunung Mimpi

Setahun bermimpi

Kado Ulang Tahun untuk Anak-Anak Gunung Mimpi

Saturday, October 15, 2011

Kelelahan menjadi Senyuman

Oleh Wirol Haurissa

Sore hari begitu sayup, saatnya matahari terbenam dan waktu tenang untuk belajar bersama adik-adik. Saya dan Mario Nussy bergegas ke Gunung Mimpi, tak disangka saat pertengahan jalan kami berdua bertemu dua orang kakak.

Ternyata mereka berdua bernama Wilza Parera dan Valen Anakotta. Kami bercakap-cakap, sesaat kemudian Wilza dan Valen mengikuti saya dan Mario, menuju Gunung Mimpi.

Kami berempat mulai melangkah namun tiba-tiba muncul pertanyaan keingintahuan dari mereka berdua “di mana Gunung Mimpi itu”.

Pertanyaan itu mulai terjawab ketika kami sampai di Amahusu. Tepatnya di tikungan jalan, maka pertanyaan mereka berdua mulai terjawab. Sekitar pukul 17.33 WIT kami berempat bertemu dengan adik-adik. Respon yang baik, sapaan hangat lewat kata-kata dan ekspresi adik-adik memadang kakak Wilza dan Valen.

Sambil berpandangan, adik-adik bersalaman dengan kakak baru mereka. Saya tak begitu lama memandangi mereka karena adik-adik yang lainnya sedang bersih-bersih sekitar tanjakan jalan rumah adik Titi menuju Gunung Mimpi. Itulah wujud dari aktivitas mereka mencintai alam.

Kami berempat tanpa berlama-lama, mengajak adik-adik untuk belajar. Walau mereka terlihat lelah dan seorang kakak menyarankan untuk belajar besok namun adik-adik Gunung Mimpi tak mau. Sungguh mengagumkan ketika keinginan mereka untuk tetap melakukan aktivitas belajar tak bisa dihentikan.

Kedatangan kakak yang baru membuat keadaan semakin berwarna dan adik-adik pun bersemangat. Tanpa berlama-lama, kami semua menuju tempat belajar sambil tertawa dan gembira karena lelucon yang dibuat kakak Macho.

Sampai di tempat belajar, adik Geby berlari, bersuara keras dan memberikan salam kepada kakak-kakak yang baru. Keinginan keras dari adik-adik membuat kedua kakak, ikut bersemangat, walaupun kelihatan raut wajah dan tubuh yang tak kuat lagi dari Valen dan Wilza saat naik gunung.

Waktu terus berjalan seakan langit menjadi gelap namun keinginan adik-adik tak gelap seperti malam itu. Sambil menarik nafas dan perlahan mengatur detak jantung. Kami lalu belajar dengan adik-adik. Ramai rasanya kami semua berkumpul.

Kakak Wilza yang biasa dipanggil Icha, diminta oleh adik-adik untuk membawakan doa dengan bahasa inggris dan adik-adik mengikuti kakak Icha saat mengucapkan doa.

Kaka Icah mulai berdoa “Bapa Kami versi Bahasa Inggris”

Our Father which art in Heaven,
Hallowed be Thy Name.
Thy Kingdom come,
Thy Will be done,
On Earth, as it is in Heaven.
Give us this day our daily bread,
And forgive us our trespasses,
As we forgive those who trespass against us.
And lead us not into temptation,
But deliver us from evil.
For Thine is the kingdom, the power, and the glory,
Forever.
Amen.

Permulaan yang baik dari awal perkenalan. Kami belajar dan membuat tugas bersama. Adik Intan, Valy, Deriski, Eksel dan Edo mempunyai tugas Bahasa Inggris yang dikerjakan bersama-sama kakak Icha. Bertepatan dengan tugas bahasa inggris, adik Edo dan Intan juga belajar menggambar kerena pada keesokan harinya ada tes mulok.

Kami semua belajar bersama, sampai akhirnya kami harus berpisah. Perpisahan kami ditutup dengan doa oleh adik Valy. Sambil berpelukan membuat lingkaran kecil, kami berdoa bersama-sama. Kesan demi kesan menjadi penyembuh bagi hati dan penyejuk bagi semuanya.

Kakak Valen mengucapkan “banyak terima kasih kepada adik-adik gunung mimpi karena mereka telah memberikan pengalaman yang indah untuk hidup”.

Kakak Icha menulis perasaanya pada sehelai kertas “Gunung Mimpi, lelah, capek, sengsara karena naik gunung membuat saya pertama kali menginjak kaki di sini dan kelelahan menjadi hilang dalam sekejap karena melihat dan merasakan, betapa besarnya minat dan bakat yang dimiliki oleh adik-adik di sana.

Adik-adik yang mempunyai niat belajar membuat orang-orang yang tak peduli dengan pedidikan dan menyianyiakan keringat orang tua sangatlah banyak. Namun pada akhirnya saya mendapat jawaban bahwa belajar dan rasa ingin tahu sangat besar dari adik-adik Gunung Mimpi sampai memacu kaka Icha untuk menghargai pendidikan".

Adik-adik pun kembali ke rumah masing-masing. Saya, kakak Mario, kakak Icha dan kakak Valen turun gunung. Keceriaan ditambah banyak hal yang dipelajari saat itu, membuat kami tak bisa melupakannya begitu saja karena pertemuan kami penuh makna. Kami berempat melangkah penuh kebahagiaan yang menjadi bagian dari adik-adik.

Pdt Jacky, Kakak Uken, kakak Ronny, kakak Ino, kakak Noel yang jauh dan kakak yang lainnya. Salam dari adik-adik Gunung Mimpi untuk kalian semua. Buat kakak Icha dan kakak Valen terima kasih atas pelajaran hari ini dan perkenalan yang tak disangka menjadi indah. Terima kasih banyak bagi kakak-kakak yang menudukung dan mendoakan kami setiap saat.

BerSamPlas 17: Kami Sahabat

# BerSamPlas 17 | Henry Kdise #
Bertemu sejak tiga minggu berlalu, saya dan Mario Nussy sekitar pukul 13:03 menuju Gunung Mimpi, tepatnya di Amahusu. Kami berdua sampai di tempat tujuan dan besiap menaiki gunung.

Kehadiran kami tak disangka adik-adik Gunung Mimpi, dengan kaget kami berdua membuat mereka tersenyum. Rasa rindu dari adik-adik membuat kami, rasakan kebahagiaan, senang, gembira dengan suara teriakan memanggil kami. “Kaka Maryo, kaka Wirol”.

Kami berpelukan, duduk bersama. Saya dan Mario istirahat saat tiba di gunung. Hari yang menyentuh hati, kami semua bertemu dan berkumpul di tempat biasanya “rumah kaka Weslly Johannes”.

Sambil istirahat, kami siap turun gunung bersama adik-adik. Begitu semangatnya mereka langsung menyampaikan perasaan untuk BerSamPlas dan mengangkat pasir untuk membangun tempat belajar.

Perlengkapan telah disiapkan “karung dan kantong plastik”. Saatnya, kami turun gunung dan menuju Pasir Putih. Sebelum turun gunung, kegiatan kami mulai dari rumah masing-masing dengan mengangkat sampah disekitar lingkungan rumah.

Saat tiba di jalan kami lalu berdoa yang dibawakan oleh adik Edo. Selesai berdoa kami langsung melangkah sepanjang jalan sambil mengakat sampah plsatik. Cara kami adalah proses membentuk setiap karakter berlajar mencintai alam dan sesama.

 
Langit cerah merona, mengeringi perjalanan kami sampai tiba di pasir putih. Kami semua bekerja bersama-sama, membersikan pantai dan mengangkat pasir. tindakan kami membuat semuanya tampak gembira dan tanpa beban. Aktivitas yang dilakukan membuat kami menjadi sahabat, walau terkadang kami bermarahan satu dan lain namun untuk membangun tempat belajar, kami bergandengan tangan dan menghilangkan semua kemarahan.

Sambil mengakat pasir, kami bercerita dan membangun dinamika, menjaling hubungan kekerabatan. Cerita-cerita singkat saat berakhirnya BerSamPlas dan mengangkat pasir diungkapan oleh kakak Mario Nussy.

Sementara bercerita, kami melepaskan beban tanpa syarat. Angin yang berhembus sepoi-sepoi dan panasnya udara tak bisa menghilangkan semangat kami. Kecerian saya dan adik-adik mulai berdamai, kami membuat lingkaran dan berpegangan tangan sambil bernyanyi.

Selesai BerSamPlas, kami menaiki gunung dan menutup aktivitas saat itu dengan doa. “bukan untuk hari ini saja, tetapi untuk seterusnya, kami menjadi sahabat yang tak terpisahkan”.



Kesombongan, kemarahan hilang. Kami bergembira bersama-sama dengan Alam dan siapa saja. Kekompakan telah kami miliki dan menjadi kenangan kebersamaan yang laur biasa. Saya dan Mario berpisah dengan adik-adik dan aktivitas hari itu membawa kami pada satu tujuan yaitu sahabat. (5w1h)

Sunday, September 25, 2011

BerSamPlas 16: Satu Jam Saja



Tidak banyak yang berubah sejak minggu kemarin. Seperti biasa kami akan bersih-bersih sampah plastik lagi hari ini. Sambil menanti kedatangan kakak pembina, kami bermain di lapangan dekat tempat belajar kami di Gunung Mimpi. Satu jam hampir lewat sudah sejak jam 4 sore kami menunggu. 

Akhirnya, kakak pembina pun datang. Usai berdoa, kami pun segera mulai tanpa banyak bicara sebab matahari hampir tenggelam.Tidak banyak yang kami lakukan sore ini. Satu jam bukan waktu yang lama untuk berjalan memungut sampah di lingkungan sekitar Gunung Mimpi. Tapi satu hal baik yang kami pelajari yaitu kesetiaan untuk tetap melakukan kewajiban.

Hari ini kami berhasil mengumpulkan sampah plastik sebanyak 2 kantong. Ini kami sebut banyak karena memang sudah 3 kali kami membersihkan dan ternyata masih ada lagi. Itu berarti bahwa di lingkungan sekitar kami, masih ada orang yang tahu bahaya sampah plastik dan belum sadar untuk mengolah sampah agar tidak merusak lingkungan hidup.


Mari jaga lingkungan sekitar kita dengan tidak membuang sampah sembarangan. Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi!

BerSamPlas15: Bersihkan Tempat Belajar Baru

Sore cerah membawa kami berkumpul di tempat belajar. Kami pun berdoa bersama dan bersepakat. Kali ini, kami akan membentuk dua kelompok masing-masing tugas. Kelompok perempuan bertugas untuk memungut sampah plastik di daerah sekitar Gunung Mimpi, sedangkan kelompok laki-laki bertugas untuk membersihkan tempat belajar yang baru dan membuat selokan agar tidak terjadi genangan air di sekitar tempat belajar.

Kami mulai bekerja dalam kelompok masing-masing. Kawan-kawan perempuan berjalan memungut sampah di lingkungan sekitar. Ada juga kawan-kawan perempuan yang masuk ke dalam rumah keluarga-keluarga di sekitar tempat tinggal dan mengambil sampah yang sudah dikumpulkan untuk nanti kami buang ke tempat pembuangan sampah.

Kelompok laki-laki tidak kalah rajinnya. Ada yang mengali selokan dengan cangkul, ada yang mengangkut tanah galian dengan gerobak, semuanya bekerja dengan semangat dan keceriaan. Kawan-kawan yang laki-laki membuat selokan agar air yang mengalir sewaktu hujan tidak tergenang dan menjadi tempat nyamuk berkembang-biak.

Waktu berlalu dengan cepat seiring pekerjaan yang mulai selesai. Kami lalu beristirahat menikmati roti dan air putih yang sudah kami sediakan. Beberapa kawan-kawan bermain dan  yang lainnya bersendagurau. Lalu kami pun berdoa untuk mengakhiri kegiatan hari itu. Sekian dulu ya! 

Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi!

Wednesday, September 14, 2011

Pergi Untuk Kembali

Kemarin sore kami datang untuk belajar. Seperti biasanya kami membawa perlengkapan belajar lengkap. Buku tulis, pena, pensil, penghapus, buku pelajaran, dan sudah siap dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan. Tetapi kami kaget karena hari ini kami harus beribadah. Kami lebih terkejut lagi karena ibadah ini adalah ibadah perpisahan dengan salah satu kakak pembina kami yang akan pergi melayani jemaat di Negeri Nolloth.

Alhasil, kami memutuskan untuk segera mempersiapkan sesuatu yang akan dipersembahkan untuk kakak kami, Kak Talsea Tamaela. Beberapa kawan kami tidak mengikuti ibadah karena harus mempersiapkan persembahan untuk kakak kami.

Saat ibadah yang diadakan di tempat belajar selesai dilakukan, maka kami pun bersiap-siap mempersembahkan lagu, pesan, dan pantun kepada Kak Talsea. Kami menyanyikan lagu “Pergi Untuk Kembali” sambil Evon menyampaikan pesan. Tanpa sadar kami menangis, semua menangis untuk waktu yang cukup lama.

Setelah itu ada pantun-pantun yang membuat kami tersenyum ceria. Novren, Jefry, Aksel, Edo, Mega, Evon, dan kawan-kawan membawa keceriaan dalam pantunnya. Kami pun mendengar pesan dari Kak Talsea. Kak Talsea bilang: “Tanggal 14 September tahun depan Kakak Ta sudah kembali. Satu tahun itu tidak lama. Kakak Ta yakin adik-adik semua akan terus bertambah besar, bertambah giat belajar, dan bertambah cantik dan keren. Tetap jadi orang-orang yang mencintai alam dan sesama supaya dunia ini damai”.

Setelah mendengar pesan dari Kakak Ta, kawan-kawan masih terus berbalas pantun dan semakin ceria. Kami pun mengucapkan selamat kepada Kakak Ta, kami semua memeluknya dan berdoa semoga Kakak Ta baik-baik saja dan kembali bertemu dengan kami di Gunung Mimpi.

Berikut salah satu pantun perpisahan yang Jefry sampaikan:

Kabaena gunung yang tinggi
Ombak di laut sama ratanya
Sungguh enak orang yang pergi
Kami yang tinggal apa rasanya

Seterusnya, foto bersama dooong! 

Demikian cerita sore kemarin. Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi.

Sunday, September 11, 2011

BerSamPlas 14: Di Gunung Mimpi

Sejak siang tadi suasana di beberapa titik di Kota Ambon dipenuhi massa. Ini jadi perhatian banyak orang termasuk kami di Gunung Mimpi. Tapi, kondisi itu tidak membatasi kami untuk tetap menunaikan tugas kami kepada bumi. Kami tetap BerSamPlas!

Sebelum mulai memungut sampah plastik, kami bersepakat untuk hari ini tidak turun ke jalan sebagaimana biasanya. Kami hanya akan bersih-bersih lingkungan di sekitar tempat tinggal kami di Gunung Mimpi karena tidak ingin membuat orang tua kami kuatir karena kondisi yang sementara terjadi di beberapa tempat di Kota Ambon. Kami pun berdoa bersama untuk kegiatan BerSamPlas kali ini. Tentu kami juga mendoakan kondisi Kota Ambon yang ricuh sejak siang tadi.

Usai berdoa, kami pun mulai berjalan dan memungut sampah plastik di sekitar rumah-rumah kami. Mulai dari rumah kawan kami Edo sampai rumah Evon dan Intan. Alhasil, sampah plastik yang terkumpul ada 7 kantong dan 2 karung.

Setelah itu kami pun beristirahat dan bermain bersama di tanah lapang yang semula dipersiapkan untuk membangun rumah. Kami bermain hingga pukul 05.30 sore tadi. Ada yang bermain “Asen”, ada juga yang bermain “Enggo Lari”.

Ada pesan dari kami untuk semua warga kota Ambon, “Jangan mudah terpengaruh kata orang, apa pun keadaannya kita semua tetap harus saling menyayangi.” Demikian cerita tentang BerSamPlas 14 sore tadi. Mari jaga Ambon supaya lebih manis lagi! Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi.

Monday, August 29, 2011

Surprise!

Hari ini ada kejutan yang menyenangkan. Kami dikunjungi secara tiba-tiba oleh Kak Della, Kak Jhe, Kak Ika, dan Kak Ray. Meski hari hujan, namun kakak-kakak ini berjuang untuk datang sendiri ke Gunung Mimpi untuk berbagi pengetahuan dengan kami.

Kami sementara bermain di rumah masing-masing. Vika dan Axel bermain bersama-sama di rumah Novren, sedang kawan-kawan yang lain bermain di luar rumah. Kakak kami memanggil kami dan memberitahukan bahwa ada kakak-kakak yang datang untuk berjumpa dengan kami. Akhirnya, permainan kami hentikan dan kami semua menuju tempat belajar.

# Jarimatika sebelum Belajar Bahasa Inggris #
Di sana, Kak Della, Kak Jhe, Kak Ika dan Kak Ray sedang menanti. Kami pun berkumpul dan bernyanyi bersama. Usai menyanyi bersama, kami pun berdoa dan memulai kegiatan belajar hari ini. Kami dibagi dalam dua kelas. Ada kelas Bahasa Inggris untuk kawan-kawan Sekolah Dasar dan Kelas Psikologi Remaja untuk kawan-kawan yang SMP. Kelas Bahasa Inggris diasuh oleh Kak Della dan Kak Jhe, sedangkan kelas Psikologi Remaja oleh Kak Ika dan Kak Ray.

# Kak Ika berikan Buku | Kak Ray with Kelas Psikologi Remaja #
Setelah belajar bersama, kami berencana untuk menonton film yang berjudul "Letters to God", tetapi kami terpaksa harus menontonnya tanpa Kak Ika, Kak Ray, Kak Della dan Kak Jhe. Mereka harus kembali pulang karena hari mulai gelap di luar sana. Sebelum pulang, Kak Ika memberi kami beberapa buah buku dan berpesan agar kami rajin membaca.

Terima kasih banyak untuk kakak-kakak yang sudah berkunjung ke Gunung Mimpi dan berbagi pengetahuan dengan kami semua di sini. Semoga sukses menggapai mimpi :)

#BerSamPlas 13: Tetap Asyik!

Hari Minggu tanggal 28 Agustus 2011, pukul 03.25 sore, kami berkumpul untuk kegiatan Bersih Sampah Plastik yang selalu kami lakukan. Kali ini untuk ke-13 kalinya kami akan pergi memungut sampah plastik sepanjang ruas jalan SMA Negeri 6 Ambon sampai ke daerah pantai sekitar Hotel Tirta Kencana.

Hanya sedikit saja kawan-kawan yang ikut. Kami hanya 14 orang ditambah dua orang kakak pembina dan seorang kakak kami yang sementara berkunjung ke Ambon. Kami berdoa bersama sebelum berkegiatan. Usai berdoa kami langsung membawa karung dan memungut sampah plastik.

Saat kami berjalan maju agak jauh, datanglah Givandro menyusul kami. Kami senang karena jumlah kawan yang hadir semakin bertambah. Kami terus berjalan maju dan betapa senangnya hati kami saat kawan kami Mario juga bergabung bersama kami. Belum habis rasa senang, datang pula Kak Tasha dan Kak Ghusye. Lengkaplah sudah kegembiaraan saat itu.
# Kak Titi & Livia, beres-beres sampah #

Setibanya kami di pantai, semua sampah yang terkumpul kami gabung dalam beberapa karung dan akhirnya terkumpullah 6 karung penuh sampah plastik ditambah lagi 2 kantong. Sekarang, saatnya bermain. Ada kawan-kawan yang bergantian membawa sepeda milik kawan kami, Mario. Ada juga yang membuat kolam di pinggir pantai, dan ada juga yang sekadar bermain di sepanjang talut di dekat pantai itu.

# Main "Benteng" #
Hari ini kami juga beroleh beberapa pemberian dari Kak Titi, beberapa buah buku yang akan kami taruh di #Sudut Baca. Setelah berkumpul untuk sekadar makan kue dan minum air, kami pun bermain lagi. Kali ini semua bergabung dan bermain "Benteng" bersama Kak Tasha dan Kak Ghusye. Kami bermain hingga hari mulai gelap, lalu berangkat pulang ke Gunung Mimpi.

Itulah sedikit cerita tentang #BerSamPlas 13. Terima kasih untuk kakak dan kawan semua yang sudah bersama-sama dengan kami. Sampai jumpa minggu depan!

Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi

Saturday, August 27, 2011

Gunung Mimpi: Tentang Hari Raya Idul Fitri


# @ Pattimura Park #
Sore ini kami semua turun gunung. Kami hendak pergi belajar dan bermain di Pattimura Park. Ada beberapa kawan kami yang hendak pergi Berbuka Puasa bersama di Gedung DPRD Kota Ambon, namun karena kendala transportasi, mereka terlambat dan akhirnya bergabung dengan kami di Pattimura Park.
Satu mobil angkutan umum yang penuh sesak mengantar kami ke kota. Begitu tiba di Pattimura Park, kami belajar menulis. Topiknya sederhana, yakni apa saja yang kami semua ketahui tentang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dan berbagai hal di sekitarnya, misalnya bulan Ramadhan, yakni bulan puasa. Kami dibagi dalam 4 kelompok untuk mendiskusikan hal ini.
Berikut ini pandangan Anak-Anak Gunung Mimpi tentang Hari Raya Idul Fitri dan bulan Ramadhan. Harap dimaklumi jika ada banyak kekurangan bahkan kekeliruan sebab pada dasarnya kami semua beragama Kristen dan jarang sekali berjumpa dengan kawan-kawan yang beragama Islam. Kawan dan kakak semua yang lebih mengetahui tentang Idul Fitri dan Ramadhan kiranya bisa mengoreksi pendapat kami tentang hal itu.
# Belajar di Pattimura Park #
Ini pandangan kawan-kawan dari masing-masing kelompok
Cowok-Cowok Keren
Menurut kawan-kawan dari kelompok “Cowok-Cowok Keren”, Idul Fitri adalah hari yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia dan itu juga adalah hari untuk bermaaf-maafan. Di hari ini tidak boleh bertengkar, begitu juga selama bulan Ramadhan.
Bougenvile Sweet
Idul fitri adalah hari di mana semua umat muslim merayakan hari kemerdekaan mereka. Sebelum Idul Fitri mereka berpuasa karena memang diharuskan oleh agama. Mereka juga dilarang makan makanan yang dianggap haram, seperti daging bagi dan daging anjing. Dalam berpuasa mereka diharuskan untuk menjalankan beberapa peraturan yaitu (1) bangun pagi untuk sholat dan kemudian sahur; (2) berpuasa dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam; (3) Sholat Magrib dan berbuka puasa.
Dalam berbuka puasa mereka harus minum air putij kemudian makan makanan yang manis dan enak. Makanan itu bisa berupa buah Kurma, Es Pisang Ijo, Es Buah, Asida, dan lain sebagainya. Supaya puasanya penuh mereka harus menahan diri dari godaan, bersihkan hati dan saling menolong.
The Best
Menurut kawan-kawan The Best, Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang nanti akan dirayakan pada tanggal 30 bulan ini atau tanggal 1 bulan depan. Hari raya Idul Fitri juga adalah hari untuk saling memaafkan, contohnya orang yang suka berbuat jahat pada orang tuanya akan meminta maaf menjelang hari raya Idul Fitri.
Rajawali
Hari lebaran kali ini adalah hari lebaran yang ke 1443 Hijriah. Di bulan ini umat muslim harus saling memaafkan dan saling menghormati satu sama lain. Sebelum mereka merayakan lebaran mereka harus berpuasa selama satu bulan penuh. Mereka tidak boleh makan karena mereka akan makan pada pukul 06.30 sore dan pukul 04.00 pagi. Jika hari raya telah tiba, mereka sangat senang dan gembira dan menyalakan kembang api dan petasan. Ada juga yang pulang ke kampung halaman. Itulah lebaran yang kami tahu. Lebaran yang sangat menyenangkan bagi umat muslim dan kita harus menghormati mereka walaupun mereka berbeda agama dengan kita.
Demikian pandangan-pandangan tentang Hari Idul Fitri. Semoga kakak dan kawan semua bisa memberi penjelasan yang lebih baik untuk mengoreksi pandangan-pandangan di atas.
Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi

Sunday, August 21, 2011

#BerSamPlas 12: Empat Karung

# BerSamPlas 12 #
Minggu ini, 21 Agustus 2011, budaya bersih yang berusaha kami tumbuhkan melalui kebiasaan Bersih Sampah Plastik mengalami ujian. Ujian yang kami hadapi hari ini adalah kesetiaan atau ketetapan hati untuk terus melakukannya. Tidak terasa hari ini sudah 12 kali kami melakukan aksi bersih sampah plastik dan rupanya ada banyak teman yang mulai kehilangan semangat atau mungkin mulai bosan. Akhirnya hanya sedikit dari kami yang hadir dan berjalan memungut sampah plastik hari ini. Sekitar 10 orang kawan kami yang tidak hadir.

Seperti biasa, kami berkumpul dan berdoa dan setelah itu langsung turun ke jalan dan mulai memungut sampah plastik. Hari ini tidak terlalu banyak sampah yang bertebaran di pinggir jalan. Kami hanya berhasil mengumpulkan 4 karung penuh sampah plastik hari ini.
# Turun Gunung untuk #BerSamPlas 12 #
Ada kakak-kakak yang menemani kami #BerSamPlas hari ini. Kak Tasha, Kak Zhy, dan Kak Ghusye menyusul kami ke pantai dan memungut sampah plastik bersama kami. Ada juga kak Jecky dan Kak Noel yang selalu setia. Pantai juga semakin bersih, kami hanya berhasil mengumpulkan setengah karung sampah plastik di situ. Ini tentu jauh lebih sedikit dari minggu-minggu sebelumnya.

Setelah selesai mengumpulkan sampah plastik dan siap untuk diangkut ke tempat pembuangan sampah, maka kami pun bermain. Permainan sore ini bernama "boi", permainan lokal yang sangat membutuhkan ketangkasan dan kerja sama tim yang kuat. Biasanya, permainan ini menggunakan kaleng dan bola kasti, tapi karena kaleng tidak ada maka kami hanya menggunakan potongan-potongan kayu berbentuk kotak dan bola plastik untuk menggantikannya. Yang penting permainannya bisa kami nikmati. Kami bermain di lapangan yang berada tidak jauh dari pantai. Usai bermain, kami beristirahat sejenak dan menikmati pisang goreng yang masih hangat, yang dibeli dari tempat gorengan di pinggir pantai yang kami bersihkan itu. Makan bersama-sama sambil bercerita dengan kakak-kakak ternyata menyenangkan juga.
# "Boi", Permainan lokal : Ketangkasan dan kekompakan adalah utama #
Kami berpindah kembali di pantai. Kali ini untuk bermain sambil belajar bahasa Inggris. Permainannya adalah tebak kata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan kartu kata benda. Kartu ini adalah pemberian Kak Fanny sewaktu pulang dari Surabaya baru-baru ini. Kami membagi diri dalam dua kelompok yang saling berkompetisi. Kak Tasha dan Kak Zhy juga ikut bermain.

Akhirnya, kami pun kembali pulang. Berjalan bersama-sama menikmati jalanan yang sudah bersih dengan gembira. Kami berdoa untuk mengakhiri kegiatan hari ini dan berpisah satu dengan yang lain. Sampai jumpa di #BerSamPlas 13 ya! Semoga tetap semangat!

Melukis: Imaginasi dan Keterampilan

Sabtu, 20 Agustus 2011 kemarin, kami belajar bersama seperti biasanya. Kali ini seusai mengerjakan pekerjaan rumah, kami melukis bersama-sama. Dari apa yang kami lakukan (melukis) kami belajar meningkatkan imaginasi dan keterampilan masing-masing. Ada banyak lukisan yang kami hasilkan, berikut ini beberapa lukisan kami:

# Kelvin melukis mobil dan icon @ambon_bergerak #



# Lukisan Anty Kdise #
# Lukisan Eby Ditubun #




Lukisan kawan-kawan yang lain akan kami pajang di slideshow blog ini. Kawan-kawan bisa melihatnya nanti. Tetap semangat untuk belajar ya, semoga kawan-kawan semua berhasil menggapai mimpi.

Wednesday, August 10, 2011

iTabaos dan Berbuka Puasa Bersama

# Gunung Mimpi di iTabaos #
Sore tadi kami semua menghadiri Talkshow Bareng Om Onno W. Purbo, yang diadakan di Hotel Marina. Kegiatan itu bernama iTabaos 2011. Tabaos adalah kata dalam bahasa Ambon yang berarti "mengumumkan" atau memberitahukan kepada semua orang. Kegiatan iTabaos ini bertujuan untuk memperkenalkan Informasi dan Teknologi kepada generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama Internet Sehat, ICT Watch, Ford Foundation, Blogger Maluku (Arumbai), Maluku Baronda, Ambon Bergerak, Maluku Photo Club, dan lainnya.

Kami tiba di tempat kegiatan sekitar jam 4.30 sore dan kami terlambat. Kegiatan sudah dimulai dan kami langsung bergabung dengan kakak-kakak yang sudah hadir sejak awal. Jujur saja, percakapan orang dewasa agak membosankan bagi kami yang masih kecil, tapi kami menikmatinya saja. Percakapan tentang Internet, Media-medianya, dan lain-lain.

Setelah semuanya selesai, kami pun Berbuka Puasa bersama. Ini yang menarik, sebab kami selama ini belum pernah sekalipun melihat bagaimana cara berbuka puasa itu. Ini aneh bukan? Tentu saja aneh, sebab seharusnya kami yang hidup di bumi Maluku yang majemuk tahu dan saling mengenal satu dengan yang lain, sekalipun kami berbeda agama. Syukurlah, hari ini kami bisa terlibat bersama-sama. Ini pengalaman menarik yang kami ceritakan sepanjang perjalanan pulang ke rumah.

Oh iya, hampir lupa! Setelah berbuka puasa bersama, ada kawan-kawan kami yang membacakan puisi untuk kami semua. Kawan kami, Tiara dan Intan membacakan puisi Chairil Anwar dan Iman Abda. Kami juga berbalas pantun dengan om-om yang datang dari Jakarta dan menyanyikan lagu yang sebelumnya pernah kami nyanyikan di gereja. Akhirnya kami menyanyikan lagu Ambon yang berjudul "Gandong" serentak bersama-sama. Lagu itu bercerita tentang persaudaraan atau tentang bagaimana orang Maluku hidup bagai saudara sekandung. Itu cerita kami hari ini

Terima kasih untuk kakak dan kawan-kawan semua. Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi.

Sunday, August 7, 2011

#BerSamPlas 10: Kawan-Kawan Baru

# sebab dalam melakukan hal-hal yang baik pun kamu akan beroleh kawan. Kami membuktikannya hari ini! #
Hari ini sampah plastik lebih banyak dari minggu kemarin. Ini tantangan! Padahal minggu lalu kami sempat senang karena sampah makin berkurang di sepanjang jalan yang kami telusuri. Hari ini juga berbeda dengan minggu kemarin. Hari ini sangat cerah! Seperti biasa kami #BerSamPlas lagi untuk ke-10 kalinya.

Kelvin berdoa untuk kegiatan hari ini setelah kami semua menyanyikan satu lagu yang bagus dan memberi semangat. Lagu itu berjudul "We Shall Overcome". Kami pun memulai kegiatan Bersih Sampah Plastik. Berjalan sambil memungut sampah di sepanjang jalan. Kami ditemani Kak Wirol dan Kak Maryo yang sudah datang di Gunung Mimpi semenjak hari Sabtu malam.

Belum setengah perjalanan, beberapa karung yang kami bawa sudah penuh dengan sampah plastik. Mulai dari kantong plastik, botol plastik dan berbagai kemasan makanan ringan. Tentu ini ulah manusia, sebab hewan tidak makan wafer atau minum pulpy orange, dan lain sebagainya. Jalan raya jadi tempat sampah. Memang di daerah sekitar tempat tinggal kami, Negeri Amahusu, tidak ada tempat sampah tapi ini tentu bukan alasan untuk buang sampah sembarangan.

# Kawan Baru | BerSamPlas 10 #
Kami terus berjalan dengan semangat. Semangat ini membawa kami berjumpa dengan beberapa kawan baru. Begitu kami tiba di depan rumah Kak Fanny, kantong plastik yang Kak Fanny bawa sudah penuh dengan sampah plastik. Saat kami berjalan maju, ada beberapa orang anak sedang bermain. Begitu kami lewat dan Kak Fanny turut berjalan bersama kami, mereka kemudian menawarkan diri untuk bergabung. Akhirnya, di Minggu ke-10 ini, kami punya kawan-kawan yang baru. Mereka juga cinta alam.

# Kawan Baru | BerSamPlas 10 #
Kami berjalan terus sambil memungut sampah plastik hingga akhirnya tiba di pantai. Sore ini air laut sedang surut dan kami semua langsung memungut sampah-sampah plastik yang bertebaran di sana. Semua kantong dan karung yang kami bawa sudah penuh sekarang. Ini tentu pertanda saat bermain telah tiba. Kami bermain bersama-sama dengan kawan-kawan yang baru bergabung. Dalam rekreasi itu kami saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Sekarang banyak orang muda yang terpaksa memilih melakukan hal-hal yang tidak seharusnya hanya untuk memperoleh banyak kawan. Kamu tentu tidak perlu berpikir demikian, sebab dalam melakukan hal-hal yang baik pun kamu akan beroleh kawan. Kami membuktikannya hari ini!

Selepas itu kami semua berenang bersama dan kakak-kakak duduk santai menikmati pantai dan sore yang indah di Teluk Ambon. Terima kasih untuk kakak semua yang telah bersama-sama dengan kami #BerSamPlas hari ini. Hari ini hari yang hebat!


Sunday, July 31, 2011

#BerSamPlas 9: Menari dengan Baju Baru

#BerSamPlas 9
Sekitar pukul 2 siang, Om Jacky, Tante Lusye, dan Chika tiba di tempat belajar kami di Gunung Mimpi. Hanya ada beberapa orang kawan dan kakak. Kami pun bercerita sambil menunggu kawan-kawan yang lain untuk pergi #BerSamPlas. Selang beberapa menit kemudian Kak Dea menyusul. Novren dan Kelvin pergi menjemput Kak Dea di jalan raya. 

Hari ini untuk kesembilan kalinya kami akan berjalan memungut sampah plastik dan membuangnya di tempat pembuangan sampah dan ternyata Om Jacky, Tante Lusye, Kak Dea, dan Chika tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa baju untuk kami. Baju ini dikirim oleh Kak Sasha di Jakarta. Bajunya berwarna hijau dan bertuliskan Gunung Mimpi. Bajunya bagus sekali. Jadilah hari ini, hari yang istimewa. Kami akan berjalan memungut sampah dengan baju baru.

Sambil menunggu hujan reda, kami bercerita banyak. Om Jacky menceritakan kepada kami tentang bencana tanah longsor yang terjadi di salah satu daerah di Pulau Ambon yang menelan korban jiwa. Kami semua turut berduka untuk kejadian ini. Saat hujan mulai reda kami mulai melangkah menuruni gunung ini untuk #BerSamPlas. 

Sunday, July 24, 2011

Bersih Sampah Plastik 8: Tetap Semangat!

Sore ini, Minggu 24 Juli 2011, kami agak terlambat turun gunung. Sekitar jam setengah 4 kami baru mulai bergegas. Seperti biasa kami berkumpul untuk berdoa sambil menanti kawan-kawan yang lain. Setelah semua sudah datang, Novren berdoa bagi kegiatan kami hari ini. Usai berdoa kami mulai berjalan untuk memungut sampah plastik.

Saat tiba di jalan raya, banyak kakak yang sudah menunggu kami untuk bersama-sama #BerSamPlas. Kak Abe, Kak Maryo, Kak Stanley, Kak Noel, dan ada dua orang kakak yang baru bergabung hari ini, Kak Imel dan Kak Ria. Kami lalu bergabung bersama mereka dan mulai memungut sampah. Hari ini kami kekurangan kantong plastik dan karena itu Kak Wirol harus pergi membelinya. Kami berjalan terus sambil memenuhi kantong plastik dengan sampah plastik. 

Saturday, July 23, 2011

Gunung Mimpi: One Child, One Tree

Entah apa nama gunung yang terletak di sebelah tempat tinggal kami ini. Tapi, sudahlah! Ini tidak harus membuat cerita hebat hari kemarin tidak tertulis. Ke gunung itulah kami akan pergi dan menanam pohon sebagai wujud cinta dan kepedulian kami kepada Bumi.

Pukul 03.00 sore kami sudah berkumpul selepas pulang dari sekolah dan beristirahat sebentar seusai makan siang. Kami berkumpul untuk merayakan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2011. Di halaman rumah itu sudah ada banyak kawan-kawan yang sibuk mempersiapkan anakan pohon untuk ditanam sebentar. Ada juga yang berlarian dan bermain dengan gembira.

Saturday, July 16, 2011

Nyanyian di Pagi Hari

oleh Nicko Manuhua*
# *Siswa SMA Negeri 6 Ambon pecinta musik #

Di pagi itu kusingkap pintu jendela
Alam ria ceria menyambutku
Melati putih bertabur embun pagi
Sejuk nian cuaca

Oh, indahnya!
Maya pada bersoraklah,
nyanyikan kidung sentosa
Sambutlah sinar mentari pagi yang menyinari dunia

Kicau riang pipit kecil dan sepoi bayu nyanyikan lagu damai, syalalalala...
Pagi cerah telah datang teduhkan manusia
Doa damailah umat di dunia
Puji syukur pada sang kuasa

Bermain lalu Bermain Sambil Belajar

# Gunung Mimpi #

Sudah banyak orang yang dengan kesungguhan hati dan niat yang tulus datang dan mengajar di Gunung Mimpi. Banyak model perjumpaan yang tercipta antara anak-anak Gunung Mimpi dan semua orang yang datang. Mulai dari perjumpaan yang santai, serius, gembira, sukacita, dan sebagainya. Hari ini ada perjumpaan unik yang terjadi di Gunung Mimpi.
Sekitar pukul 1 siang, kakak-kakak mahasiswa dari FE Akuntansi 2010 – Universitas Pattimura tiba di rumah tempat kami belajar. Mereka tampak bersemangat, tetapi kami belum seberapa yang hadir di rumah ini. Akhirnya, kakak-kakak ini pun menunggu. Bersabar menyaksikan beberapa kawan yang masih bermain dan belum mau belajar. Kesabaran itu pun berbuah! Kawan-kawan yang sedang bermain diajak oleh kakak-kakak untuk bermain di dalam rumah. Siang ini, rumah tempat kami belajar serentak berubah jadi ramai. Permainan diselingi pertanyaan-pertanyaan tentang perkalian, penjumlahan, dan pembagian pun meramaikan perjumpaan kami dengan kakak-kakak yang datang hari ini. Kami diberi satu buah buku dan pensil jika berhasil menjawab pertanyaan kakak-kakak.

Thursday, July 14, 2011

"One House, One Tree"

- Proposal dan Tantangan kepada Publik -
  oleh weslly johannes*

Saya baru saja membaca sedikit tentang Kewang, secara khusus fungsinya dalam struktur adat. Kewang adalah lembaga adat yang berfungsi sebagai pengelola sumber daya alam dan ekonomi sekaligus bertugas mengawasinya.

Saya tidak hendak menjustifikasi bahwa Kewang pada semua negeri di Maluku, khususnya bagian Tengah, telah tidak berfungsi secara baik. Namun dengan belajar dari dinamika sosial masyarakat di kota dan pulau Ambon ditambah lagi dengan kenyataan kerusakan lingkungan akhir-akhir ini (sampah, longsor, banjir, dll), maka saya berkesimpulan sementara bahwa Lembaga Kewang yang sejatinya adalah bagian dari struktur pemerintahan semua negeri-negeri adat di Pulau Ambon belakangan ini tidak berfungsi secara baik. Tentu ada banyak persoalan di balik ini, namun saya tidak akan membahasnya dalam tulisan pendek dan praktis ini. Saya hanya hendak menawarkan langkah praktis dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2011 nanti.

Wednesday, July 13, 2011

Belajar Empat Jam, Gembira!

# Axel, Novren, Kelvin, Edo, Fenix, dan Yoyon menyanyi lagu "My ABC" #
Sore ini kami belajar lagi. Sepanjang bulan Juli ini bersama kakak-kakak mahasiswa dari Fakultas Ekonomi-Akuntansi 2010 Universitas Pattimura. Kami belajar dari jam empat sampai jam delapan malam. Selama kurang lebih empat jam itu kami melakukan banyak aktivitas belajar. Mulai dari bermain, bernyanyi, belajar mengenal huruf, belajar ilmu pengetahuan alam, sampai dengan belajar mengetik di komputer.

Kakak-kakak yang mengajar kami hari ini datang sore hari sebab kami sudah mulai bersekolah di tahun ajaran yang baru saja dimulai. Mereka semua rela pulang malam dan menempuh jalan menurun yang licin demi berbagi pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Mulia sekali hati kakak-kakak ini. Ada Kak Ella, Kak Fanny, Kak Johny, Kak Willy, bahkan Kak Jeje dan Kak Vinca yang baru mengajar kami pada Sabtu kemarin pun turut datang hari ini. 

Sunday, July 10, 2011

BERSAMPLAS: Minggu, 10 Juli 2011

Cerita tentang Kagiatan BerSamPlas #6
Oleh William Nanlohy*

Saat kami mau pergi BERSAMPLAS, kami berkumpul dan berdoa di depan rumah tante Eta. Sebelum kami berdoa ada teman kami yang ingin bernyanyi yaitu Intan. Dia mau nyayi lagu “Udara Cerah”. Selesai bernyanyi, teman kami "Ona" yang meminpin kami dalam doa “Bapa Kami”. "Ona" ini sekarang sudah kelas 2 SD.

Selesai berdoa kami pun turun ke jalan memungut sampah yang ada , ada yang memungut sampah plastic dan ada juga yang memungut sampah botol , bersama teman2 kuliahya kakak Luken ikut juga serta memungut sampah. Ketika sedang berjalan memungut sampah tiba-tiba “Tante Titi” datang.
Setelah lama berjalan memungut sampah akhirnya sampai juga di pantai samping “Hotel Tirta”. Kami pun juga membersihkan pantai di samping Hotel Tirta. Selesai membersihkan pantai kami pun bermain dengan kakak Chika, kakak Sasha,dan kakak-kakak lainya. Ada yang bermain air dan ada juga yang bermain sama kakak-kakak lainnya. Setelah sudah mau pulang, kakak-kakak memberikan kami buku-buku dongeng, hati kami pun senang skali.
Setelah hari sudah mau gelap (malam) kami pun bergegas pulang dan sesampai di bawah tapalang kami pun beristirahat sebentar. Tante Titi membeli kami pisang coklat kami pun senang setelah itu kami berterima kasih kepada tante Titi karena sudah membeli kami piscok.
Setelah itu kami mulai pulang ke rumah masing masing tapi ada yang tidak hadir dalam BERSAMPLAS yaitu Delisqy, Pice, Koko, Jepo, dan Juan. Sekian dan terima kasih.
----
*William Nanlohy, siswa kelas 7 SMP Kristen Urimessing-Ambon. Seorang Pencinta lingkungan. Anggota Komunitas Belajar Gunung Mimpi.

#BerSamPlas bersama Kakak-Kakak yang Hebat

Cerita tentang #BerSamPlas hari ini kami mulai beberapa menit sebelum kami turun gunung. Seperti minggu kemarin dan sebelumnya, kami pun berkumpul untuk berdoa bersama di halaman rumah Evon dan Intan. Kali ini sebelum berdoa, Intan menyanyikan satu lagu bagus. Berikut penggalan lirik lagu itu:
Sedari kecil dibiasakan,
lingkungan bersih jadi budaya
Jagalah kesehatan, budaya bangsa
Begitulah bagian akhir dari lagu itu. Lagu yang berpesan kepada semua orang untuk menjadikan kebersihan dan kesehatan sebagai budaya. Sore ini kami pun turun dalam semangat dan membawa pesan itu bagi semua orang. Pesan yang kami sampaikan bukan dengan kata-kata tetapi dengan tindakan memungut, mengumpulkan, lalu membuang sampah plastik pada tempat pembuangan sampah.

Saturday, July 9, 2011

Andai Semua Guru seperti Kakak

Sejak pagi kami diberi sinar matahari yang cukup dan cuaca yang cerah hingga kira-kira pukul 4 sore tadi. Kebetulan sekali, hari ini kakak-kakak mahasiswa Fakultas Ekonomi, Akuntansi 2010 - Universitas Pattimura naik ke Gunung Mimpi dengan tujuan mulia, belajar dan mengajar bersama kami.

Pukul 9 pagi, kami sudah berkumpul di rumah belajar. Memang tidak semua kawan-kawan yang berkumpul. Maklumlah, sekarang masih libur dan halaman rumah salah seorang kawan kami masih ramai karena beberapa kawan sedang bermain kelereng di sana. Kami yang sudah bersiap-siap di rumah belajar, menanti kakak-kakak yang akan datang dengan sedikit tidak sabar.

Friday, July 8, 2011

Beta Sayang Gunung Mimpi

Kelvin bercerita tentang Gunung Mimpi dan mengungkapkan perasaannya dalam puisi yang ia baca hari Rabu malam kemarin dalam Pentas Seni dan Sastra yang diselenggarakan oleh anak-anak Gunung Mimpi. Berikut puisinya: 

"Gunung Mimpi"

Beta Anak Gunung
Beta tinggal di atas
Dari atas gunung, laut yang sangat biru
Hutan sangat hijau

Gunung ini beta punya rumah
Rumah tinggi, dekat langit
Beta suka, beta senang
Beta sayang Gunung Mimpi

Thursday, July 7, 2011

Alam sebagai Surga

Puisi ini diciptakan oleh Tiara Uneputty dan dibacakan pada malam Pentas Seni dan Sastra yang bertemakan "Liburan yang Positif dan Kreatif". Tiara yang bersekolah di SD Inpres 42 Ambon ini baru saja naik ke kelas 5 dengan prestasi yang bagus.

Melalui puisi ini, Tiara mengajak semua orang untuk kembali mengingat betapa indahnya alam ini pada masa-masa yang lalu namun kini perlahan menjadi rusak karena ulah manusia yang tidak mempunyai akal budi. Tia, begitulah ia disapa teman-temannya, mengajak semua orang untuk sadar dan menjaga alam ini seperti menjaga diri sendiri. Berikut puisi Tiara yang berjudul "Alam yang Subur":

Kala Sore Cerah Berganti Hujan Malam

Tak banyak yang peduli saat sore cerah yang mengantar Om Jacky, Kak Sazha, dan Kak Dea tiba di Gunung Mimpi perlahan berganti hujan saat malam mulai datang. Kami sibuk mempersiapkan segala kebutuhan Pentas Seni dan Sastra beserta sekian banyak hal lain yang akan kami lakukan pada hari Rabu malam kemarin dan memang tidak mau memandang hujan sebagai masalah besar.

Sunday, July 3, 2011

BerSamPlas #5: Pantai Pasir Putih

# BerSamPlas 5 | @guNungMimpi #
Hari yang cerah! Gunung Mimpi bermandikan cahaya matahari. Setelah beberapa kali kami, anak-anak Gunung Mimpi, #BerSamPlas bersama hujan deras, kini kami diberi hari yang cerah untuk melaksanakan kewajiban sebagai anak-anak manusia. 

Namun, ada yang berbeda dari #BerSamPlas hari ini. Untuk beberapa alasan, kami mengubah rute perjalanan aktivitas #BerSamPlas hari ini. Kami tidak berjalan menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana sebab ada beberapa keluarga yang berduka dan kebetulan rumah keluarga-keluarga yang berduka itu berada di tepi jalan. Akhirnya, kami pun memilih untuk tidak menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana, melainkan menuju Pantai Pasir Putih yang berada tepat di kaki gunung ini, Gunung Mimpi.

Saturday, July 2, 2011

Tiga Canto Puisi Oleh Anak-Anak Gunung Mimpi di Ambon

# Di Bola Matamu aku melihat lautan biru #
Tiga Canto Puisi ini adalah  ciptaan kami, anak-anak Gunung Mimpi. Kami menciptakannya secara bersama-sama saat sedang belajar membaca dan menulis puisi bersama Om Rudi Fofid. Kami merambah dunia kata dari kedalaman mata sahabat kami yang duduk tepat di hadapan kami. Ungkapan-ungkapan yang muncul secara spontan ini diuntai  dan diberi judul oleh Om Rudi Fofid. Jadilah puisi seperti yang kawan-kawan dan kakak-kakak semua akan baca di bawah ini.

Friday, July 1, 2011

ReKrea+if (Remaja Kreatif)

*Refleksi khusus untuk Remaja 

Masa yang paling indah adalah masa remaja
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja

# @guNungMimpi Project #
Waktu terus berjalan dan betapa tidak, ia mengantarmu masuk dunia remaja. Dunia yang warna dasarnya adalah keceriaan dan mimpi. Mulai dari cita-cita, cinta, persahabatan, kegemaran, dan banyak mimpi lain yang membuat kamu merasakan betapa hidup ini sungguh sangat indah. Masa remaja adalah dunia di mana segalanya mulai berubah, entah berubah secara alami atau sengaja kamu ubah sesuai keinginanmu. Pilihan pakaian mulai dari model hingga warna, gaya bicara, pertemanan, dan sebagainya. Ini adalah contoh perubahan yang kamu alami karena pengaruh dari luar dan keinginan dari dalam diri. Pada saat yang sama ada perubahan yang tidak bisa kamu tolak. Inilah perubahan alami sesuatu kodratmu sebagai manusia yang masih muda. Kamu bertumbuh dan itu tidak bisa kamu tolak. Perhatikanlah tubuhmu dan kamu akan tahu bahwa segalanya berubah.

Wednesday, June 29, 2011

Kakak itu Pelita

# Kakak-kakak dari FE Akuntansi 2010 UNPATTI | Picture by Stanley F #
Bermain adalah cara yang mumpuni untuk mencairkan suasana asing dan sangat membantu pembauran antara orang-orang yang baru pertama kali berjumpa. Hari ini kami beroleh kejutan yang menyenangkan dengan hadirnya kakak-kakak dari Fakultas Ekonomi Akuntansi 2010. Cerita hari ini adalah cerita tentang kami, anak-anak Gunung Mimpi dan Kakak-kakak yang hebat dari Univeritas Pattimura.

Mereka semua berkunjung ke Gunung Mimpi bersama Dosen sekaligus kakak mereka, Kak Stanley Ferdinandus. Kawan-kawan tentu bertanya-tanya, "Apa gerangan yang membawa mereka semua ke atas gunung ini? Sementara mahasiswa umumnya asyik mejeng di plasa dan berbagai tempat yang, katanya lebih 'gaul'. Mendengar apa yang kakak-kakak bicarakan, kami tahu bahwa kakak-kakak yang datang ini adalah pribadi-pribadi yang berbeda, unik dan berharga. Mereka berbeda karena memilih untuk naik gunung, sementara mahasiswa yang lain memilih nongkrong di plasa. Mereka unik dan berharga, karena berniat untuk mendedikasikan apa yang mereka punya untuk kebaikan orang-orang dan lingkungan sekitar mereka. Ah, semakin jarang saja menjumpai mahasiswa yang seperti ini sekarang, namun sulit tidak berarti tidak ada sama sekali bukan? Selalu saja ada orang-orang yang berjalan di depan untuk merintis perubahan. Kakak-kakak mahasiswa ini adalah contohnya. Contoh mahasiswa yang tidak mau belajar dan menyimpan pengetahuan untuk diri sendiri.

Tuesday, June 28, 2011

Alfa dan Nino: Dari Origami sampai Tanat Sus Beb

# Hasil Belajar Origami | Alfa, Nino, dan kawan-kawan #
Untuk suatu maksud yang akhirnya tertunda, Alfa dan Elnino (Nino) Fofid tiba bersama ayah tercinta mereka di Gunung Mimpi kemarin sore. Namun, di balik tertundanya maksud tadi, kehadiran Alfa Nino punya arti tersendiri bagi kami, anak-anak Gunung Mimpi. Persis saat Alfa  dan Nino tiba, mereka memberikan beberapa buku dan majalah untuk kawan-kawan di Gunung Mimpi dan turut menikmati #SudutBaca yang tepat berada di pojok ruangan.

Saat di luar mulai gelap, di dalam rumah semakin ramai dengan datang Kak Talsea dan Kak Olive. Malam pun jadi meriah dengan permainan yang bermacam-macam mulai dari tanya-jawab beregu sampai dengan permainan kata berkait. Semua ceria, semua senang, semua mengasyikkan. Kami semua tenggelam dalam sukacita bersama Alfa dan Nino sambil sesekali memelankan suara kami karena seseorang yang kami kasihi sedang tidur. Tanpa sadar malam sudah larut dan kami pun berpisah sudah. Kak Talsea dan Kak Olive menuju ke Halong sedangkan kawan-kawan yang lain pulang menuju rumah masing-masing. Gunung Mimpi pun larut dalam sunyi malam.

Sunday, June 26, 2011

Hujan Deras dan Sampah Plastik

- Kami berikan Penutup Mimbar & Tempat Sampah hasil daur ulang -
Hujan sudah mulai turun sejak kami semua berada dalam perjalanan pulang dari beribadah minggu di gedung gereja yang terletak di dusun Air Louw. Salah satu dusun yang letaknya sekitar 7 kilometer dari tempat tinggal kami di Negeri Amahusu. Pagi hari tadi, kami pergi beribadah dan memberikan persembahan kami kepada Allah. Persembahan kami itu sederhana saja dan tidak mahal. Kami memberikan satu buah penutup mimbar yang kami kreasikan dari sampah plastik juga satu buah tempat sampah khusus untuk sampah plastik yang kami kreasikan dari karton bekas tempat air minum kemasan. Sebelumnya, kami menyanyikan satu lagu untuk didengarkan bersama dan dipersembahkan sebagai ucapan syukur bagi Allah yang sudah memelihara dan memberi kesehatan kepada kami semua.

Sesampainya kami semua di Gunung Mimpi, kami segera bersiap-siap untuk melakukan kewajiban kami sebagai anak-anak manusia untuk menjaga dan memelihara bumi. Kami akan #BerSamPlas lagi sore ini!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More