Thursday, July 14, 2011

"One House, One Tree"

- Proposal dan Tantangan kepada Publik -
  oleh weslly johannes*

Saya baru saja membaca sedikit tentang Kewang, secara khusus fungsinya dalam struktur adat. Kewang adalah lembaga adat yang berfungsi sebagai pengelola sumber daya alam dan ekonomi sekaligus bertugas mengawasinya.

Saya tidak hendak menjustifikasi bahwa Kewang pada semua negeri di Maluku, khususnya bagian Tengah, telah tidak berfungsi secara baik. Namun dengan belajar dari dinamika sosial masyarakat di kota dan pulau Ambon ditambah lagi dengan kenyataan kerusakan lingkungan akhir-akhir ini (sampah, longsor, banjir, dll), maka saya berkesimpulan sementara bahwa Lembaga Kewang yang sejatinya adalah bagian dari struktur pemerintahan semua negeri-negeri adat di Pulau Ambon belakangan ini tidak berfungsi secara baik. Tentu ada banyak persoalan di balik ini, namun saya tidak akan membahasnya dalam tulisan pendek dan praktis ini. Saya hanya hendak menawarkan langkah praktis dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2011 nanti.

Oleh karena itu, saya tidak akan mengulas semua tugas dari Kewang sebab memang itu bukan keahlian saya. Saya hanya tertarik dengan salah satu tugas utamanya, yaitu menjaga serta melindungi semua sumber daya alam, baik di laut, di sungai, dan hutan. Berdasarkan pada tugas utama inilah, maka saya, dengan tidak ada tendensi apa pun untuk merombak tatanan adat, hendak menyatakan bahwa kita semua adalah kewang dalam kaitan dengan tanggung jawab menjaga serta melindungi alam.

Berdasar pada spirit kultural ini dan juga dengan bersandar pada tanggung jawab global, maka saya hendak mengusulkan suatu tindakan konkrit kepada segenap masyarakat kota Ambon. Tindakan konkrit ini berkepentingan untuk menciptakan ruang pendidikan anak dan empati terhadap lingkungan dengan cara yang sederhana, yakni “Belajar tentang Pohon: nilai dan fungsinya” dan “Menanam dan Merawat Pohon” dalam rangka Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2011 nanti.

Untuk warga kota Ambon dengan tingkat kepadatan pemukiman yang cukup tinggi, menanam pohon pada tanggal 23 Juli 2011 nanti merupakan tindakan massal yang agak sulit dibayangkan. Saya menawarkan kepada basudara samua satu tindakan sederhana yang dapat dikatakan dalam empat kata, “Satu Rumah, Satu Pohon” (One House, One Tree).

Memang cukup sulit juga untuk mewujudkan ini, mengingat konsekuensi jangka panjang dari menanam pohon, apalagi pohon besar, di tengah pemukiman yang padat pula. Tetapi, tolong perhatikanlah baik-baik! Kota ini ternyata lebih membutuhkan ruang yang hijau, daripada plaza atau mall dan tentang konsekuensi jangka panjang dari menanam pohon di pemukiman yang padat, ada solusinya yaitu pilihlah jenis pohon yang konstruksinya tidak terlalu besar, bahkan dalam waktu yang sangat lama dan solusi lainnya adalah selalu memperhatikan perkembangan pohon dari tahun ke tahun agar tidak membahayakan orang lain atau mengganggu fasilitas umum (kabel listrik, telepon, dan sebagainya). Saya tantang anda dalam mewujudkan hal sederhana ini.

Saya yakin bahwa kita semua bisa melakukannya. Keyakinan saya ini lahir dari kesadaran sederhana bahwa relasi kita dengan pohon adalah relasi yang sudah sangat lama terbina, bahkan hidup kita telah dipengaruhi dan tergantung pada eksisnya pohon di bumi kita. Oleh karena itu, sekarang kita dituntut untuk bisa hidup bersama-sama dengan pohon, bukan sebagai ekspresi takut binasa, tetapi sebagai ekspresi cinta kepada makhluk hidup yang lain, yang juga punya hak untuk hidup di bumi ini.

Akhirnya, sekadar informasi biasa akan saya sampaikan. Bahwa pada tanggal 23 Juli 2011 nanti, komunitas  belajar Gunung Mimpi di Amahusu juga akan melakukan tindakan yang sama, sebagai ekspresi cinta kepada alama dan sebagai wujud dari kesediaan untuk hidup bersama dengan pohon yang juga punya hak untuk hidup di bumi, yakni “One Child, One Tree”. Menanam pohon setiap tiga bulan sekali adalah proyek Gunung Mimpi yang diberi nama #rumahijau. Sekian dan terima kasih. Semoga kita semua bisa bersama-sama mewujudkannya dengan cara kita masing-masing.

Salam #rumahijau dari Gunung Mimpi!
- Mohon dibagikan -

----
* Pembelajar di komunitas belajar Gunung Mimpi

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More