Saturday, July 9, 2011

Andai Semua Guru seperti Kakak

Sejak pagi kami diberi sinar matahari yang cukup dan cuaca yang cerah hingga kira-kira pukul 4 sore tadi. Kebetulan sekali, hari ini kakak-kakak mahasiswa Fakultas Ekonomi, Akuntansi 2010 - Universitas Pattimura naik ke Gunung Mimpi dengan tujuan mulia, belajar dan mengajar bersama kami.

Pukul 9 pagi, kami sudah berkumpul di rumah belajar. Memang tidak semua kawan-kawan yang berkumpul. Maklumlah, sekarang masih libur dan halaman rumah salah seorang kawan kami masih ramai karena beberapa kawan sedang bermain kelereng di sana. Kami yang sudah bersiap-siap di rumah belajar, menanti kakak-kakak yang akan datang dengan sedikit tidak sabar.

Akhirnya, Kak Jeje yang pertama tiba di Gunung Mimpi. Setelah itu Kak Della, Kak Inka, dan Kak Inge datang bersama-sama. Setelah bercerita dan melepas lelah karena berjalan menanjak, akhirnya kami pun mulai belajar. Hari ini kami belajar dalam dua kelas. Ada kelas "Budaya Indonesia" untuk kawan-kawan yang masih di Sekolah Dasar dan Kelas "Komputer: Microsoft Office Word" untuk yang SMP dan SMA.

Kami pun berbagi ruangan yang satu ini, bahkan wilayah #SudutBaca, tempat kami membaca pun sementara diatur agar bisa memperlebar ruang untuk dua kelas yang berbeda agar tidak saling menggangu satu dengan yang lain. Kami pun berbicara dengan suara yang agak pelan dari biasanya. Kadang keadaan terbatas menuntut kreativitas dan itu baik.

Kak Inka dan Kak Inge mengajar adik-adik kami yang masih bersekolah di tingkat dasar dengan banyak pengetahuan tentang Indonesia dan budayanya. Mulai dari letak geografis, iklim, cuaca sampai pada pengertian budaya dan seluk-beluknya. Kelas "Budaya Indonesia" sangat seru! Di sela-sela proses belajar selalu saja ada keceriaan dan kegembiraan. Inilah yang hilang saat kami belajar di sekolah. Kami seperti sudah lama berkenalan dengan kakak-kakak ini. Padahal, kami baru dua kali berjumpa, itu pun tidak terlalu lama.

Kelas "Komputer: Microsoft Office Word" pun tidak kalah seru. Kak Della dan Kak Jeje mengajarkan bagaimana mengoperasikan komputer sekaligus membimbing kami mempraktekkannya. Kami belajar mulai dari bagaimana menyalakan komputer, menjalankan program Microsoft Office Word, mengetik, mengatur jenis huruf, mengatur margin, memberi warna pada huruf, sampai dengan menyimpan hasil kerja dan mematikan komputer. Kak Della dan Kak Jeje begitu sabar membimbing kami yang masih belum terlalu lancar menggunakan komputer.

Seandainya, semua guru sabar dan rela bergembira bersama murid-muridnya selama belajar di kelas, maka mungkin pendidikan akan lebih berkembang. Kak Della, Kak Jeje, Kak Inka dan Kak Inge memberikan kesan yang sangat menyenangkan dan menjadi model guru yang disukai para muridnya. Itu jika mereka mau menjadi guru. Guru tidak harus selalu identik dengan sekolah, bukan? Yang paling penting memainkan fungsi guru dengan baik, di mana saja.

Selain pengetahuan yang diberikan, keceriaan, dan kegembiraan pun jadi bagian dari kehadiran kakak-kakak di Gunung Mimpi. Nah, ada juga pemberian dari kakak-kakak yang datang hari ini. Dinding ruang tamu di rumah Kak Weslly hampir penuh dengan poster-poster berisi pengetahuan (matematika, fisika, musik, dll). Ucapan terima kasih memang tidak selalu sebanding dengan apa yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita. Pemberian kakak-kakak yang datang hari ini adalah salah satu contohnya. Meskipun begitu, kami harus berterima kasih untuk perjumpaan yang luar biasa hari ini.

Sebelum Kak Inge, Kak Jeje, Kak Inka, dan Kak Della pulang, kami sempat bercerita sebentar. Apa yang kawan-kawan kami sampaikan kepada kakak-kakak tadi adalah doa dan harapan, semoga mereka semua sukses meraih apa yang mereka impikan.

Terima kasih banyak untuk Kak Della, Kak Inka, Kak Jeje dan Kak Inge! Tuhan memberkati setiap hal baik yang kakak-kakak lakukan dalam masa muda. Selamat mengejar mimpi, semoga jadi nyata! Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More