Picetures of The Week

Setahun Bermimpi

Setahun Bermimpi

Make a dream together - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Evon baca puisi Khalil Gibran - Setahun Gunung Mimpi

Setahun Bermimpi

Nicko Manuhua persembahkan lagu "Mama" untuk Setahun Gunung Mimpi

Setahun bermimpi

Kado Ulang Tahun untuk Anak-Anak Gunung Mimpi

Sunday, March 4, 2012

Setahun Bermimpi

"A man is not old until regrets take the place of dreams"

- John Barrymore


Sekalipun usia Komunitas Gunung Mimpi bertambah, tapi kami tidak akan pernah menjadi tua sebab kami selalu punya mimpi, dan mimpi itu lebih merupakan perjuangan tanpa akhir, satu proses panjang seumur dunia. Belajar, beraksi, dan berkreasi. Membangun diri, masyarakat, dan memelihara alam.

Setahun sudah kami jalani bersama-sama dalam berbagai aktivitas di Gunung Mimpi. Tahun lalu, tepatnya 3 Maret 2011 komunitas ini terbentuk. Sejak saat itu kami, para pelajar, di Gunung Mimpi selalu berkumpul dan belajar, berkreasi, juga melakukan aksi-aksi cinta kepada alam.

Gembira sekali rasanya, seperti ulang tahun sendiri. Kegembiraan itu kami ekspresikan dalam aksi-aksi yang bermanfaat bagi kami dan orang-orang sekitar kami. Aksi yang kami sebut dengan nama "Aksi Sore" itu semula bernama aksi pagi, namun karena waktu pagi kami harus ke sekolah maka dipindahkanlah aksi tersebut pada sore hari. 

Dalam aksi ini kami mendatangi setiap rumah di Gunung Mimpi dan menawarkan jasa untuk membersihkan halaman sekitar rumah agar bersih dan sehat. Aksi ini kami lakukan dua hari sebelum hari ulang tahun komunitas.

Sehari sebelumnya sudah kami lakukan berbagai persiapan untuk acara ulang tahun komunitas nanti. Ada kawan-kawan yang mempersiapkan spontanitas, ada yang menggubah lagu, dan ada pula yang berlatih baca puisi dan menyanyi.

Perayaan ulang tahun komunitas pun berlangsung dalam kesederhanaan dan kegembiraan. Dalam ibadah yang kami lakukan, Om Ade Uneputty mengajak kami bersyukur dan menyemangati kami untuk terus berusaha menggapai mimpi-mimpi kami. Kami juga tidak lupa mendoakan semua orang yang sudah membantu dalam berbagai macam cara, semua orang yang selalu memberi senyum, motivasi, dan semangat untuk bermimpi dan berani mewujudkannya.

Lagu-lagu dan puisi-puisi kami persembahkan dan sukacita kian bertambah-tambah. Delisqy, Piter, Jefry, dan Jansen menyanyikan lagu dalam langgam Ambon, Evon dan kakak Weslly membaca puisi, Delivia, William, dan Intan menyanyikan lagu yang secara khusus mereka adaptasikan untuk ulang tahun komunitas. 

Usai ibadah masih ada pembacaan puisi dari karya-karya yang sudah dipublikasi di blog ini. Sungguh hari yang bahagia dan memberi banyak semangat. Kegembiraan itulah yang membuat perayaan ini berlangsung sampai pukul tiga dini hari.

Terima kasih banyak untuk mama, papa, om, tante, dan kakak-kakak yang sudah datang dan bersyukur bersama kami di hari yang bahagia. Salam manis dan terima kasih untuk Kakak Benhard, kakak Arie, kakak Temy, kakak Noel, kakak Ronny, dan kakak Ino yang membantu mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung lancarnya perayaan ulang tahun komunitas Gunung Mimpi. Semoga mimpi-mimpi  kakak sekalian tercapai.

Sunday, February 5, 2012

Belajar dari Minggu Kemarin


Sejak pukul enam sore kawan-kawan sudah datang dan berkumpul. Hari ini, Sabtu, 04 Januari 2012, kami akan beraktivitas dalam kegiatan yang kami rancang sendiri. Malam ini untuk kedua kalinya kami mengatur diri sendiri. Ini soal tanggung jawab.

Belajar dari minggu lalu, kawan kami yang mengorganisir acara dibikin pusing dengan tingkah kawan-kawan lain yang susah diatur, maka malam ini kami mulai memperbaiki hal-hal yang tidak seharusnya dan mempersiapkan acara dengan baik agar kemungkinan-kemungkinan seperti perdebatan yang panjang lebar dan saling menyalahkan tidak terjadi lagi.

Delisqy, Barrachiel, dan Jefry yang mengatur kegiatan malam minggu kemarin. Mereka mengajak kami membentuk lingkaran dan bernyanyi bersama sambil sesekali melontarkan pertanyaan tentang pengetahuan umum. Kegembiraan tergambar di wajah kawan-kawan yang hadir malam itu. Kami pun diajak untuk belajar bersama tentang bagaimana kesalahan penyampaian pesan dapat menimbulkan pertengkaran. Hal itu dikemas dalam permainan seru yang digagas oleh Delisqy, Barrachiel, dan Jefry.

Sekitar pukul sembilan, malam mulai sunyi. Kami masih tenggelam dalam permainan cerdas cermat yang mereka bawakan. Saat semua selesai, kami masih sempat berekreasi. Dua sampai tiga permainan kami ikuti dengan kegembiraan.

Menutup kegiatan itu, Delisqy meminta kesediaan kawan-kawan yang lain untuk mempersiapkan acara untuk minggu berikutnya. Setelah semua siap, Intan pun berdoa dan kami berpisah menuju rumah masing-masing.

Kegiatan yang kami atur sendiri, jadi semakin baik. Walau masih terdapat kekurangan di sana-sini. Kami belajar dari pengalaman minggu kemarin. Karena ulah kami, kawan-kawan yang memandu acara jadi sakit hati. Kali ini kami mulai belajar menghargai kawan-kawan yang memimpin dan semua jadi lebih lancar. Pengalaman memang sekolah paling baik, namun mahal sekali harganya.

Wednesday, February 1, 2012

Buku Untuk Masa Depan Anak


Kemarin, 31 Januari 2012, Gunung Mimpi menerima kiriman buku yang kedua dari Taman Bacaan Anak Lebah (@lebahbooks). Satu paket buku dan berbagai peralatan belajar lain yang dikirimkan dari Jakarta. Kakak kami, Weslly, pergi mengambil kiriman tersebut dan membawanya ke Gunung Mimpi.

Kami tidak langsung membukanya hari itu. Kami bersepakat untuk membuka kiriman tersebut keesokan harinya. Tepat hari Rabu, waktu untuk kami berkumpul dan belajar bersama-sama. 

Sore cerah saat semua kakak dan kawan sudah berkumpul untuk mulai belajar. Kami pun berdoa bersama-sama, mensyukuri berkat Tuhan yang kami terima melalui Kak Vera Makki dan semua kakak di Taman Bacaan Anak Lebah. 


Kami ingin cepat-cepat melihat isi kiriman itu. Tak sabar rasanya! Dengan bantuan kakak Weslly, kami bersama-sama membuka kiriman itu. Ada banyak buku bacaan bergambar warna-warni, ada profil Taman Bacaan Anak Lebah dan profil Kak Vera Makki, dan peralatan belajar lainnya.

Kami menyempatkan diri untuk membaca profil Taman Bacaan Anak Lebah juga profil kak Vera. Di sana kami menemukan banyak hal yang luar biasa. Mulai dari keinginan kak Vera agar semua anak dapat menikmati buku dan memiliki masa depan yang cerah, sampai misi Taman Bacaan Anak Lebah untuk terus menyediakan buku bagi anak-anak di Timur Indonesia.


Kami mengingat masa awal di mana kami baru mulai belajar bersama. Buku-buku memang sedikit, kami hanya punya buku pelajaran yang disediakan sekolah. Itu pun tidak semua kawan yang memiliki. Melihat keadaan sekarang, di mana sudah ada banyak buku untuk kami baca setiap hari, kami bersyukur dan berterima kasih. 

Kami juga teringat kawan-kawan kami yang jauh. Mereka mungkin belum menikmati apa yang kami nikmati sekarang. Oleh karena itu, kami berdoa semoga Tuhan memberkahi misi mulia yang diemban oleh Taman Bacaan Anak Lebah agar kawan-kawan yang lain juga bisa menikmati buku dan memiliki masa depan yang cerah.


Kami juga berdoa semoga semakin banyak orang yang mau bergabung dan bahu-membahu dalam pekerjaan baik yang sudah dipelopori Kak Vera dan Taman Bacaan Anak Lebah, agar semua anak Indonesia menjadi anak yang cerdas dan bermoral.

Terima kasih banyak untuk kak Vera, kak Viona, dan semua orang di Lebah Books yang sudah menjadi 'terang' bagi kami dan Anak-anak di Timur Indonesia.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More