Tak banyak yang peduli saat sore cerah yang mengantar Om Jacky, Kak Sazha, dan Kak Dea tiba di Gunung Mimpi perlahan berganti hujan saat malam mulai datang. Kami sibuk mempersiapkan segala kebutuhan Pentas Seni dan Sastra beserta sekian banyak hal lain yang akan kami lakukan pada hari Rabu malam kemarin dan memang tidak mau memandang hujan sebagai masalah besar.
![]() |
# Gunung Mimpi, Amahusu | Picture by Jacky M # |
Sejak pagi tenda sudah didirikan. Alasnya kami buat dari papan dan ditutupi karpet hitam agar nyaman diduduki. Bagian depan tenda yang semulanya dipersiapkan sebagai panggung tidak lagi kami gunakan sebab hujan telah menari-nari di situ sepanjang malam. Tenda yang tidak terlalu luas itu pun berubah menjadi panggung yang luar biasa tepat saat kami yakin bahwa hujan tidak akan reda dengan cepat.
Pentas Seni dan Sastra yang bertemakan "Liburan yang Positif dan Kreatif" pun dimulai. Sahabat dan kakak kami, Evon dan Fally yang memandu acaranya. Berdoa bersama adalah hal yang pertama kami lakukan, disusul pidato oleh kakak kami, Emma Manuhutu. Semestinya ada spontanitas yang ditampilkan setelah pidato, namun kami memutuskan untuk tidak menampilkannya karena ruang dalam tenda ini itu terlalu sempit. Acara pun kami buka dengan lagu gembira, "Libur telah Tiba" yang kami nyanyikan bersama-sama. Usai lagu itu ada penampilan dari beberapa sahabat kami.
![]() |
# Gunung Mimpi, Amahusu | Picture by Jacky M # |
![]() |
# Gunung Mimpi, Amahusu | Picture by Nick M # |
Lalu kegiatan berikutnya adalah berbagi pandangan tentang alam bersama Kak Albert Kofit. Sebelum berbincang bersama, kami menyaksikan Severn Suzuki berpidato. Sesudah itu, 'Opa' Rudi Fofid membacakan beberapa puisi. Ada puisi yang berjudul "Hujan" dan satu lagi puisi yang berjudul "Di Bola Matamu". Kami pun berbincang. Bagi Tiara, selain kerusakan alam yang menyedihkan dan harus diatasi, maka kesan paling menarik dari pidato Severn Suzuki adalah cerita tentang mimpi seorang anak jalanan yang jika ia memiliki banyak kekayaan, maka ia akan memberikan rumah, makanan, perlindungan dan cinta kapada orang-orang yang miskin. Teman-teman lainnya juga menyampaikan pandangan mereka lalu Kak Albert juga berbagi pandangan dengan kami.
![]() |
# Gunung Mimpi, Amahusu | Picture by Nick M # |
Setelah selesai dengan permainan, kami pun tidur sambil menikmati bunyi hujan di atas tenda. Ada beberapa kakak yang menjaga kami tidur. Mereka tentu tidak tidur semalam suntuk. Tapi saat kami bangun di pagi hari, mereka tetap terlihat bersemangat.
Pada awalnya, kami berencana untuk mengadakan beberapa perlombaan saat pagi hari, tetapi rencana itu pun terpaksa batal karena hujan masih terus turun. Akhirnya, kami bersepakat untuk melakukannya nanti sore. Kesempatan yang ada kami gunakan untuk pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat siang.
Sore kembali datang dan kami pun berlomba. Mulai dari Gigit Kereupuk sampai dengan Dansa Balon. Mulai dari adik-adik kami yang masih kecil sampai dengan kakak-kakak dan orang tua kami. Sore ini bukan milik kami saja, tapi jadi milik semua orang di Gunung Mimpi.
Terima kasih untuk semua kakak yang sudah datang dan menemani kami. Semoga bisa berjumpa lagi di lain waktu. Salam manis dari kami semua :)
2 komentar:
Mantap... terus meraih mimpi
Terima kasih banyak, Kak Shuresj :)
Salam manis dari kami semua!
Post a Comment