Sunday, July 31, 2011

#BerSamPlas 9: Menari dengan Baju Baru

#BerSamPlas 9
Sekitar pukul 2 siang, Om Jacky, Tante Lusye, dan Chika tiba di tempat belajar kami di Gunung Mimpi. Hanya ada beberapa orang kawan dan kakak. Kami pun bercerita sambil menunggu kawan-kawan yang lain untuk pergi #BerSamPlas. Selang beberapa menit kemudian Kak Dea menyusul. Novren dan Kelvin pergi menjemput Kak Dea di jalan raya. 

Hari ini untuk kesembilan kalinya kami akan berjalan memungut sampah plastik dan membuangnya di tempat pembuangan sampah dan ternyata Om Jacky, Tante Lusye, Kak Dea, dan Chika tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa baju untuk kami. Baju ini dikirim oleh Kak Sasha di Jakarta. Bajunya berwarna hijau dan bertuliskan Gunung Mimpi. Bajunya bagus sekali. Jadilah hari ini, hari yang istimewa. Kami akan berjalan memungut sampah dengan baju baru.

Sambil menunggu hujan reda, kami bercerita banyak. Om Jacky menceritakan kepada kami tentang bencana tanah longsor yang terjadi di salah satu daerah di Pulau Ambon yang menelan korban jiwa. Kami semua turut berduka untuk kejadian ini. Saat hujan mulai reda kami mulai melangkah menuruni gunung ini untuk #BerSamPlas. 

Tak disangka saat kami mulai berjalan memungut sampah, hujan turun lagi bahkan sangat deras disusul angin yang sangat kencang. Mungkin agak berlebihan jika kami bilang bahwa kami menari-nari di jalanan, karena hujan yang sangat deras dan tidak ada kenderaan yang lalu lalang. Di sepanjang jalan kami memungut sampah hingga akhirnya tiba di pantai dekat Hotel Tirta Kencana.

# Bersama salah satu turis #
Tidak seperti biasanya, di pantai itu sudah ada banyak tempat untuk berjualan sebab ada banyak perahu layar dari Darwin-Australia yang sedang berlabuh di sepanjang pantai itu. Sampah plastik yang berserakan di sana juga banyak. Hari ini kami berhasil mengumpulkan banyak sampah plastik. Ada satu karung besar, delapan karung sedang, dan lima kantong yang penuh sesak dengan sampah plastik. 
# Bermain dan Menari #

Hujan masih terus mungguyur Negeri Amahusu, namun kami tidak kedinginan sebab kami langsung bermain setelah selesai memungut sampah. Ada yang bermain bola dan lain-lain, bahkan ada yang menari diiringi lagu yang dimainkan dari panggung dekat pantai.

Seperti biasa, mobil Om Jacky digunakan untuk mengangkut sampah untuk dibuang ke tempatnya. Sembari menunggu Om Jacky kembali, kami menyaksikan pentasan seni dan tari yang dipentaskan di lapangan dekat pantai tempat kami #BerSamPlas. Hari ini istimewa sekali! Setelah semua sudah selesai, kami pun melangkah pulang kembali ke Gunung Mimpi.
Terima kasih banyak untuk Kak Wirol dan Kak Abe yang selalu setia menemani kami untuk #BerSamPlas. Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi!

2 komentar:

kerend,,,
kl boleh tw jumlah ade2 yg tergabung, ad brp ya bu&usi..?

ada 29 orang pembelajar di Gunung Mimpi, Kak Melda :)

Salam manis dari kami semua :D

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More