Thursday, June 2, 2011

Jalan Pagi & Benteng


Kelvin & Novren menunggu kawan-kawan yang lain
Hari masih pagi saat kami semua berkumpul. Hari ini kami akan jalan santai dan bermain. Udara pagi di gunung yang bersih dan segar membuat kami semua bersemangat. Ini hari libur dan kami akan mengisinya dengan melalukan sesuatu yang bermanfaat bagi kami semua. 

Kami berjalan menuruni gunung tempat kami tinggal sambil bercerita dan menjemput teman-teman kami yang lain. Sempat sedikit kuatir saat awan hitam menggantung di atas sana dan rintik hujan mulai turun pelan. Tapi karena terlalu semangatnya kami semua pagi tadi, maka hujan rintik itu kami abaikan saja. Wah, sekarang hujan itu berhenti. Ternyata di balik awan hitam yang menggantung itu ada langit yang selalu biru.

Ini jalan menanjak, tapi lihatlah kami mulai berlari
Setelah berjalan berjalan menyusuri jalan raya, kami memutuskan untuk mencari tempat yang agak luas agar bisa bermain beramai-ramai. Akhirnya kami memilih untuk berjalan menanjak ke arah SMA Negeri 6 Ambon. Di sana ada halaman yang cukup luas. Kami berlari sepanjang jalan menanjak dan tiba di sana, mulai bermain dan bermain lagi. Hari ini kami benar-benar tidak ingin berhenti bermain.

Laki-laki siap menjaga benteng mereka
Permainan yang kami mainkan sama-sama adalah permainan yang biasanya disebut "Benteng". Kami semua terbagi dalam dua kelompok. Kelompok perempuan dan laki-laki. Dalam permainan ini, pemenang adalah mereka yang berhasil merebut benteng lawan. Benteng dalam permainan ini tidak seperti benteng yang kawan-kawan pikirkan, tetapi batu kecil tempat kami semua menginjakkan kaki. Setiap kelompok bertanggungjawab menjaga bentengnya agar tidak disentuh dengan kaki oleh pemain lawan. Jika ingin mengejar lawan, maka pastikan dulu bahwa kamu menginjak benteng pertanda masih baru dan lebih unggul dari pihak lawan yang sudah meninggalkan bentengnya lebih dulu. Berkejar-kejaran itu yang harus dilakukan untuk mengalahkan atau menghindari lawan. Jika kami tertangkap kamu akan jadi tawanan di benteng lawan sampai ada yang membebaskan. Singkatnya seperti itu.
Perempuan juga siap menang
Setelah selesai bermain, kami semua beristirahat sejenak. Matahari sudah berada di punggung bukit saat kami semua beranjak kembali ke Gunung Mimpi. Tempat di mana semua mimpi kami rajut dan kami yakin akan jadi nyata suatu saat.

bye... bye...

Sampai jumpa lagi!
Salam hangat dari kami semua di Gunung Mimpi

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More