# BerSamPlas 5 | @guNungMimpi # |
Hari yang cerah! Gunung Mimpi bermandikan cahaya matahari. Setelah beberapa kali kami, anak-anak Gunung Mimpi, #BerSamPlas bersama hujan deras, kini kami diberi hari yang cerah untuk melaksanakan kewajiban sebagai anak-anak manusia.
Namun, ada yang berbeda dari #BerSamPlas hari ini. Untuk beberapa alasan, kami mengubah rute perjalanan aktivitas #BerSamPlas hari ini. Kami tidak berjalan menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana sebab ada beberapa keluarga yang berduka dan kebetulan rumah keluarga-keluarga yang berduka itu berada di tepi jalan. Akhirnya, kami pun memilih untuk tidak menuju pantai dekat Hotel Tirta Kencana, melainkan menuju Pantai Pasir Putih yang berada tepat di kaki gunung ini, Gunung Mimpi.
Pukul tiga sore, kami turun gunung dan mulai memungut sampah plastik. Kami membawa serta sampah plastik yang kami pungut di lingkungan sekitar tempat tinggal kami. Belum lagi sampai di Pantai Pasir Putih, lima kantong yang kami bawa telah penuh dengan sampah plastik. Kami pun meninggalkan sampah yang sudah terkumpul itu di pinggir jalan, lalu meneruskan perjalanan turun ke Pantai Pasir Putih.
# Melepas Lelah: bermain & berenang # |
Beberapa menit kemudian, kami tiba di pantai itu. Banyak sampah plastik bertebaran di sana sini, di pantai yang panjangnya kira-kira 150 meter itu. Kami tidak terkejut. Kami sudah menduga akan menemukan banyak sampah plastik di sini, lalu kami pun mulai memungut sampah dan membersihkannnya. Kami mengisi penuh semua karung dan kantong yang kami bawa.
Setelah semua karung dan kantong yang kami bawa sudah penuh dengan sampah plastik, maka kami pun beristirahat sambil menikmati air putih yang kami beli dari toko. Sementara beristirahat, ada kawan-kawan yang bermain Asen dan sebagian lagi berlari mencebur diri di laut. Air laut di sini masih lumayan bersih, hanya akan sedikit kotor saat arus membawa tumpukan sampah. Lelah saat memungut sampah plastik terganti dengan gembiranya hati kami saat bermain dan mandi sambil berkejaran di pantai. Wah, ternyata ada kakak-kakak yang berhasil menyusul kami ke Pantai Pasir Putih. Kakak Abe Akollo dan Kakak Wirol yang pertama kali muncul. Selang beberapa waktu kemudian Kak Fanny dan Kak Eka datang sambil membawa kantong untuk menampung sampah plastik. Ada yang lucu hari ini loh, Kak Ronny, Kak Abe dan Kak Ino tersesat saat menyusul kami ke pantai ini.
# Nah, Kakak-kakak ini dua-duanya biasa dipanggil Kak Abe # |
Saat bermain, berenang, dan membuat istana pasir sudah selesai. Sekarang kami harus kembali berjalan menanjak untuk sampai di jalan raya dan pergi membuang sampah plastik yang kami kumpulkan di tempat sampah. Kali ini om Jacky berhalangan hadir, karena itu sepeda motor Kak Talsea yang kami gunakan untuk mengangkut sampah untuk dibuang di tempat sampah yang berada di Air Salobar.
Begitulah perjalanan kami hari ini. Saat cerita hari ini selesai ditulis, kawan-kawan yanglain masih membersihkan sampah yang kami pilih untuk didaurulang. Kami ucapkan terima kasih untuk semua kakak yang selama ini mendukung kami dan bersama-sama #BerSamPlas dengan kami. Juga yang selalu menyemangati kami dari jauh. Kami semua ucapkan selamat untuk Kak Stanley, semoga sehat selalu selama berkegiatan dan bisa sukses. Salam manis dari kami semua di Gunung Mimpi.
1 komentar:
Tunggu e, satu waktu akan gabung.
Post a Comment